Cerita Pemain Brighton Hampir Gila karena Depresi

Berita Liga Inggris: Pemain sayap Brighton and Hove Albion, Anthony Knockaert, mengungkapkan bahwa dia berjuang melawan depresi setelah kegagalan dalam pernikahan dan kematian ayahnya.

Berita Liga Inggris: Pemain sayap Brighton and Hove Albion, Anthony Knockaert, mengungkapkan bahwa dia berjuang melawan depresi setelah kegagalan dalam pernikahan dan kematian ayahnya.

Pemain asal Prancis itu mengalami perceraian musim panas lalu, kurang dari setahun setelah ayahnya Patrick meninggal dunia pada November 2016.

Perpisahan dari istrinya juga mengurangi jumlah waktu yang bisa dihabiskannya dengan putranya yang masih bayi, dan itu memengaruhi mentalnya untuk bermain di Premier League musim lalu.

"Saya mengalami depresi tahun lalu, itu sangat sulit dan secara mental tidak mungkin bagi saya untuk tampil di lapangan," jelas Knockaert. "Saya mengalami perceraian tahun lalu selama pramusim, jadi sangat sulit untuk bermain, terutama setelah [kematian] ayah saya.

"Ketika saya kehilangan ayah saya, hal yang paling penting bagi saya adalah istri dan bayi saya. Mereka adalah orang-orang yang saya butuhkan, dan enam bulan kemudian, saya menyadari bahwa mereka tidak ada di sini lagi."

"Ada saat-saat saya bahkan tidak fokus di lapangan dan memikirkan pertandingan. Ketika Anda mengalami hal-hal seperti itu, Anda tidak dapat selalu menjalankan instruksi manajer."

Knockaert dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Brighton saat mereka promosi ke Premier League pada Mei 2017. Pemain berusia 26 tahun itu mengakui dirinya menjadi pemurung dan argumentatif, dan memengaruhi penampilannya di lapangan.

Dia akhirnya mencurahkan isi hatinya kepada kapten klub, Bruno, pada Desember. Dan setelah berbicara dengan manajer Chris Hughton, Knockaert diberikan sesi konseling.

"Yang terburuk adalah Anda tidak pernah berpikir [depresi] itu akan pergi, bahwa Anda akan menjadi seperti ini selama sisa hidup Anda," tambahnya.

"Saya membuat diri saya takut dan berpikir saya mulai menjadi gila. Saya selalu dalam suasana hati yang buruk, berdebat dengan orang-orang. Tapi itu bukan salah saya, saya sedang mengalami masa yang buruk dan tidak bisa mengendalikan apa pun."

Artikel Tag: Anthony Knockaert, Brighton and Hove Albion, ragam