Dikalahkan Fulham, Scott Parker: Burnley Kehilangan Fokus di Momen Krusial

Penulis: Demos Why

Minggu 14 Des 2025, 06:03 WIB - 273 views

Berita Liga Inggris: Manajer Burnley, Scott Parker, tak menampik bahwa ia sangat kecewa setelah timnya menderita kekalahan saat menjamu Fulham dini hari tadi.

Gol Bunuh Diri Jadi Penentu, Mikel Arteta Lega Arsenal Tak Kehilangan Poin

Burnley kembali mendapatkan hasil yang sangat mengecewakan pada pertandingan pekan ke-16 Premier League musim ini. Pasalnya, saat menjamu Fulham di Turf Moor, Minggu (14/12) dini hari WIB, The Clarets menderita kekalahan dengan skor tipis 3-2.

Pada laga tersebut, tim tamu unggul lebih dulu melalui aksi Emile Smith Rowe pada menit kesembilan. The Clarets kemudian berhasil menyamakan kedudukan melalui akasi Lesley Ugochukwu pada menit ke-21. Setelah itu, The Cottagers kembali unggul setelah mencetak dua gol balasan melalui Calvin Bassey di menit ke-31 dan Harry Wilson pada menit ke-58. Tuan rumah sempat mencetak satu gol balasan melalui aksi Oliver Sonne pada menit ke-86. Namun itu adalah gol terakhir yang tercipta pada pertandingan ini.

Scott Parker mengaku sangat kecewa dengan hasil ini. Menurutnya, The Clarets tampil sangat memuaskan, namun mereka kehilangan fokus dalam beberapa momen yang membuat tim lawan dengan mudah mencetak tiga gol ke gawang Martin Dubravka.

"Mengecewakan. Mengecewakan. Saya telah berdiri di depan kalian selama 15 atau 16 pertandingan pertama dengan pesan yang sama," ujar Parker seperti dilansir dari laman resmi klub.

"Di divisi ini, Anda tidak boleh kebobolan gol seperti yang telah kami lakukan. Kami bermain kompetitif. Kami membuat diri kami sendiri harus berjuang keras. Mencetak tiga atau empat gol untuk mendapatkan poin adalah tantangan yang sangat besar."

"Anda bisa menonton sekitar 15 pertandingan pertama dan siklusnya akan tetap sama. Ini soal konsentrasi dan fokus. Ini liga yang mematikan. Satu kelengahan konsentrasi saja, dan sembilan dari sepuluh kali akan berujung gol."

"Ada banyak hal positif dari hari ini. Margin tipis itulah yang selama ini menjadi kelemahan kami. Semakin tinggi level yang Anda capai dalam hidup, semakin tipis marginnya."

"Saya merasa memiliki kelompok yang solid dan kompak. Anda tidak bisa menyangkal bahwa ini adalah kelompok yang sepenuhnya berkomitmen. Sifat manusia mengatakan bahwa hal itu akan memakan korban. Tugas saya adalah mencoba untuk membangkitkan semangat tim kami."

"Kami menghadapi tantangan besar di liga ini. Tantangannya tidak terlalu besar. Hanya sedikit hal yang harus kami perbaiki."