Dino Zoff: Italia Tak Boleh Gagal Lagi, Serie A Harus Berbenah

Penulis: Fery Andriyansyah

Kamis 20 Nov 2025, 00:00 WIB - 172 views

Italia kena semprot Dino Zoff usai dibantai Norwegia. (Foto: Alessandro Sabattini - FIGC/FIGC via Getty Images)

Berita Sepak Bola: Legenda Italia dan juara Piala Dunia 1982, Dino Zoff, angkat bicara soal keterpurukan Azzurri setelah kekalahan 4-1 dari Norwegia di San Siro pada Senin (17/11). Menurutnya, penyebab utama lemahnya performa Italia adalah kualitas Serie A, namun ia tetap menegaskan bahwa Azzurri “tidak boleh gagal” di play-off mendatang.

Craig Gordon Hampir Pensiun, Kini Bawa Skotlandia ke Piala Dunia 2026

Italia membutuhkan kemenangan 9-0 atas Norwegia untuk lolos otomatis, sempat unggul lewat Francesco Pio Esposito, namun runtuh total di babak kedua. Dino Zoff menggambarkan kekalahan ini sebagai pukulan menyakitkan.

“Itu kekalahan yang menyakitkan, terlebih lagi karena terjadi di kandang sendiri,” ujar Zoff kepada La Stampa. Ia menilai Norwegia tampil jauh lebih baik setelah jeda. “Norwegia menjalani babak kedua yang luar biasa dan pantas menang. Italia hanya bertahan satu babak.”

Zoff kemudian menyoroti budaya sepak bola Italia yang menurutnya terlalu lambat dan penuh drama. “Inilah liga kita. Kami bermain terlalu sedikit, temponya lambat, dan wasit meniup peluit hampir untuk apa saja—termasuk akting dan menjatuhkan diri tanpa alasan.”

Italia sebelumnya gagal lolos ke Piala Dunia 2018 dan 2022—keduanya tumbang di play-off. Kini sejarah kelam tersebut kembali menghantui, karena Maret nanti mereka harus menjalani semifinal dan final play-off untuk mengamankan tiket ke 2026.

Namun Zoff tetap optimistis. “Saya punya keyakinan. Kita mampu mengalahkan lawan di play-off dan biasanya bisa tampil lebih baik saat berada dalam momen sulit.”

Ia menegaskan bahwa faktor mental dan fisik harus sangat matang. “Penting bagi kita tiba di bulan Maret dalam kondisi terbaik, secara fisik dan mental. Terlalu penting bagi Italia untuk pergi ke Piala Dunia setelah dua edisi absen. Kita tidak boleh gagal.”

Salah satu hal yang mengundang sorotan adalah fakta bahwa lebih banyak penonton Italia memilih menonton Jannik Sinner mengalahkan Carlos Alcaraz di ATP Finals ketimbang menonton laga melawan Norwegia.

Zoff memaklumi tetapi juga menganggapnya sebagai alarm. “Itu final dunia di Turin untuk tenis, sedangkan laga Italia hanyalah kualifikasi dengan hasil yang tidak menentukan untuk kelolosan,” jelasnya. Namun ia menambahkan bahwa situasi ini tetap menjadi bahan refleksi serius.

Ketika ditanya apakah sepak bola Italia membutuhkan sosok fenomenal seperti Sinner untuk membangkitkan minat publik, Zoff menjawab lugas: “Satu orang saja tidak cukup.”