Dua Alasan Granit Xhaka Takkan Gabung Juventus pada Bulan Januari

Penulis: Rei Darius

Jumat 21 Nov 2025, 14:10 WIB - 75 views

Berita Transfer: Ada dua alasan mengapa Granit Xhaka tidak diharapkan untuk bergabung dengan Juventus pada bursa transfer Januari mendatang, menurut jurnalis Italia.

Juventus Ambil Langkah untuk Buru Tiago Gabriel dari Lecce

I Bianconeri kembali berlaga pada akhir pekan ini setelah jeda internasional selesai, dengan melawat ke Stadio Artemio Franchi untuk menghadapi Fiorentina pada Minggu (23/11) dini hari WIB.

Juventus perlu kembali ke jalur kemenangan setelah melalui dua laga terakhir dengan menderita hasil imbang melawan Sporting Lisbon dan juga Torino. Itu mencoreng rekor sang pelatih baru, Luciano Spalletti.

Sejak Spalletti datang sebagai pelatih, mereka baru memenangkan satu laga saja, yang mana terjadi pada laga debutnya, yaitu ketika mengalahkan Cremonese dengan skor 2-1 pada awal November lalu.

Spalletti masih melihat kekurangan dari skuad Juve setelah tiga laga, dan menurut berbagai laporan dari Italia, dia akan meminta klub untuk merekrut gelandang baru pada bursa transfer musim panas mendatang.

Salah satu nama yang mencuat adalah Granit Xhaka, yang pernah dikaitkan dengan Juve pada musim panas lalu.

Namun, dia memilih untuk gabung dengan Sunderland pada akhirnya, dan menurut jurnalis Alfredo Pedulla, eks bintang Arsenal itu bahagia di sana.

"Xhaka bahagia di Sunderland, dan saya tidak yakin Juventus bisa menginvestasikan begitu banyak uang untuk pemain yang sudah tidak muda lagi," ujar Pedullà dalam video YouTube terbarunya untuk Football Italia.

"Juve akan memutuskan nanti apa yang harus dilakukan. Mereka harus merekrut direktur olahraga baru; masih ada sedikit kebingungan."

Alasan lainnya adalah Spalletti diharapkan untuk menggunakan skema 4-3-3 mulai kini, setelah bermain dengan tiga bek tengah dalam tiga laga pertamanya.

"Saya berharap Spalletti akan beralih ke formasi empat bek, sistem 4-3-3," tambahnya. \"Mulai sekarang, saya berharap bisa melihat Spalletti bermain, meraih banyak poin, dan menunjukkan jati dirinya sebagai pelatih."