Franco Mastantuono Harus Bekerja Ekstra Keras Kembali Jadi Starter

Penulis: Senja Hanan

Selasa 28 Okt 2025, 21:05 WIB - 702 views

Franco Mastantuono Harus Bekerja Ekstra Keras Kembali Jadi Starter

Berita Liga Spanyol: Gelandang muda Real Madrid, Franco Mastantuono harus bekerja ekstra keras untuk merebut kembali posisi starter.

Barcelona Ungkapkan Kondsi Terkini Lamine Yamal Usai El Clasico

El Clasico hari Minggu menghadirkan semua yang diharapkan dari salah satu rivalitas sepak bola paling panas – kontroversi, emosi, dan drama yang tak berkesudahan. Namun, di tengah semua kekacauan di Santiago Bernabeu, satu detail penting hampir luput dari perhatian, yaitu absennya Franco Mastantuono dari skuad pada hari pertandingan.

Pemain muda berbakat Argentina berusia 18 tahun ini, yang dipuji sebagai salah satu rekrutan muda paling cemerlang Real Madrid, tidak masuk dalam starting XI maupun tampil sebagai pemain pengganti – sebuah keputusan yang sama sekali tidak disadari banyak orang.

Meskipun dapat dikatakan bahwa Xabi Alonso hanya berusaha melindungi pemain muda tersebut dari tekanan dan permusuhan dalam pertandingan yang begitu intens, kenyataannya Mastantuono tampaknya semakin kehilangan tempat di urutan utama dari minggu ke minggu.

Menurut AS, menit bermain sang gelandang semakin berkurang. Ia hanya bermain enam menit melawan Juventus dan semakin terpuruk dalam daftar pilihan tepercaya Alonso untuk pertandingan-pertandingan besar.

Dalam laga melawan Juventus yang sama, Brahim Diaz dipilih di sisi kanan – posisi yang seharusnya bisa dimainkan oleh Mastantuono. Intensitas emosional El Clasico justru menambah panasnya suasana.

Pertandingan berakhir dengan gejolak setelah kartu merah Pedri di menit-menit akhir, yang memicu perdebatan sengit, saling dorong, dan adu mulut antarpemain. Selebrasi provokatif Bellingham, oleh karena itu, tidak luput dari perhatian, terutama mengingat konteks taruhannya yang tinggi dan perhatian global yang ditimbulkannya.

Pada tahap ini, masih belum jelas apakah La Liga akan memilih untuk memberikan sanksi kepada Bellingham atau membiarkan insiden tersebut berlalu dengan peringatan informal. Apa pun hasilnya, satu hal yang pasti bahwa Bellingham sekali lagi mengambil risiko yang diperhitungkan dengan selebrasinya.

Meskipun pengaruhnya di lapangan tetap tak terbantahkan, secara konsisten menghasilkan penampilan yang menentukan kemenangan, temperamen dan reaksi emosionalnya terus mengundang kontroversi yang tidak diinginkan.