Gagal Antar Jamaika ke Piala Dunia 2026, Steve McClaren Mengundurkan Diri

Penulis: Depe Ptr

Kamis 20 Nov 2025, 06:45 WIB - 185 views

Gagal Antar Jamaika ke Piala Dunia 2026, Steve McClaren Mengundurkan Diri — Steve McClaren via gettyimages

Berita Sepak Bola: Steve McClaren memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pelatih kepala Jamaika setelah kegagalan mereka untuk lolos langsung ke Piala Dunia 2026.

Craig Gordon Hampir Pensiun, Kini Bawa Skotlandia ke Piala Dunia 2026

Steve McClaren, yang menggantikan Heimir Hallgrimsson pada bulan Juli tahun lalu, menyaksikan timnya bermain imbang tanpa gol dengan Curacao dalam pertandingan terakhir Grup B.

Hasil ini membuat Curacao menjadi negara terkecil dalam hal jumlah penduduk yang lolos ke Piala Dunia 2026.

Jamaika masih memiliki peluang untuk mencapai turnamen utama FIFA untuk pertama kalinya sejak 1998, tetapi harus melalui babak play-off antar-konfederasi enam tim.

Pengundian babak play-off akan dilakukan pada hari Sabtu (22/11), dengan Irak, RD Kongo, Suriname, Bolivia, dan Kaledonia Baru bertarung untuk memperebutkan tempat di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.

McClaren memimpin 23 pertandingan, memenangkan 11 pertandingan, dan mengatakan keputusannya untuk mengundurkan diri adalah demi kepentingan terbaik bangsa.

"Selama 18 bulan terakhir, saya telah memberikan segalanya untuk pekerjaan ini," ujar McLaren. "Memimpin tim ini merupakan salah satu kehormatan terbesar dalam karier saya.

"Tetapi sepak bola adalah bisnis hasil, dan malam ini kami gagal mencapai tujuan kami, yaitu lolos dari grup ini. Ini merupakan tanggung jawab seorang pemimpin untuk melangkah maju, bertanggung jawab, dan mengambil keputusan demi kepentingan terbaik tim.

"Setelah perenungan mendalam dan penilaian jujur tentang di mana posisi kita saat ini dan ke mana kita perlu melangkah, saya telah memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pelatih kepala tim nasional Jamaika.

"Terkadang hal terbaik yang dapat dilakukan seorang pemimpin adalah mengenali kapan suara segar, energi baru, dan perspektif berbeda dibutuhkan untuk memajukan tim ini."