Jerman Catat Sejarah Buruk Lawan Slovakia, Wirtz Jalani Malam yang Berat

Penulis: Depe Ptr

Jumat 05 Sep 2025, 17:54 WIB - 228 views

Jerman Catat Sejarah Buruk Lawan Slovakia, Wirtz Jalani Malam yang Berat — Florian Wirtz via gettyimages

Berita Sepak Bola: Florian Wirtz mengalami malam yang berat ketika Jerman menelan kekalahan bersejarah dalam laga kualifikasi Piala Dunia. Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, Der Panzer kalah pada laga tandang, setelah ditundukkan Slovakia 2-0 pada Kamis malam (04/09).

Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Slovakia 2-0 Jerman

Hasil ini menambah tekanan bagi tim asuhan Julian Nagelsmann yang sebelumnya penuh percaya diri.

Bintang Liverpool dimainkan penuh selama 90 menit di sisi kiri serangan. Namun, penampilannya tak mampu menghindarkan Jerman dari kekalahan setelah David Hancko dan David Strelec mencetak gol untuk Slovakia. Harapan besar tertuju pada Wirtz bersama striker anyar Newcastle, Nick Woltemade, yang menjadi dua pemain termahal Jerman pada bursa transfer musim panas tahun ini. Namun, BILD menilai keduanya "hampir tidak terlihat" dalam pertandingan penuh kekecewaan itu.

Pemain bernomor punggung 7 Liverpool juga sempat disalahkan karena kehilangan bola yang berujung pada gol pembuka Hancko di babak pertama. Meski demikian, secara statistik Wirtz justru menjadi salah satu pemain paling produktif. Menurut data FotMob, ia menciptakan empat peluang—lebih banyak dari pemain Jerman lainnya. Sementara itu, BuliNews memberinya nilai lima dari 10, tertinggi di skuat, dengan menyebut Wirtz sebagai "satu-satunya percikan kreatif".

Kritik utama justru tertuju pada performa keseluruhan tim. Tidak ada pemain yang benar-benar tampil menonjol, dan Nagelsmann mulai mempertanyakan pendekatan yang terlalu bertumpu pada kualitas individu. Sang pelatih menegaskan bahwa semangat juang lebih penting daripada sekadar bakat.

"Saya tidak ingin mendengar apa pun lagi tentang kualitas. Bagi saya, kualitas sudah cukup jika kita punya semangat," katanya dikutip dari kicker. "Mungkin kita perlu mengandalkan pemain yang kualitasnya lebih rendah dan lebih mengandalkan pemain yang memberikan segalanya."