Jordan Henderson Akui Pindah ke Saudi Jadi Keputusan Sulit dalam Kariernya

Penulis: Fery Andriyansyah

Rabu 08 Okt 2025, 08:30 WIB - 188 views

Berita Liga Inggris: Gelandang timnas Inggris, Jordan Henderson, mengaku telah melalui masa-masa sulit sejak meninggalkan Liverpool untuk bermain di Arab Saudi pada 2023.

Berhasil Ubah Budaya Timnas Inggris, Steven Gerrard Puji Gareth Southgate

Keputusannya pindah ke Al-Ettifaq menuai banyak kritik karena Arab Saudi merupakan negara yang melarang hubungan sesama jenis. Jordan Henderson sebelumnya dikenal sebagai pendukung hak-hak LGBTQ+ saat masih berseragam Liverpool.

“Saya tidak akan berbohong, dalam dua tahun terakhir saya mengalami beberapa momen berat. Rasanya seperti putus cinta ketika saya meninggalkan Liverpool,” ujar Henderson.

Setelah enam bulan di Saudi, ia memutuskan pindah ke Ajax dan sempat meminta maaf kepada pihak yang merasa kecewa dengan keputusannya. Kini, Henderson telah kembali ke Premier League bersama Brentford dan masuk dalam skuad Inggris asuhan Thomas Tuchel. Meski gagal tampil di Euro 2024, ia menegaskan hal itu bukan karena keputusannya bermain di Saudi.

“Saya tidak berpikir itu alasannya saya tidak masuk skuad Euro. Saat di Saudi, saya tetap dipanggil ke semua kamp timnas sebelum turnamen,” jelasnya. “Namun, kalau dilihat sekarang, mungkin saya akan membuat keputusan yang berbeda. Tapi saat itu, keputusan yang saya ambil didasari banyak alasan — dan hanya saya yang tahu alasan-alasan itu.”

Pemain berusia 35 tahun tersebut, yang telah mengoleksi 85 caps sejak debutnya melawan Prancis pada 2010, merasa dirinya masih punya banyak hal untuk diberikan bagi tim nasional.

“Yang paling penting adalah pandangan pelatih, staf, dan rekan-rekan di tim,” tegasnya. “Tanyakan saja pada mereka apakah saya hanya jadi penggembira di sini. Saya rasa salah satu manajer terbaik di Eropa tidak akan memilih saya hanya untuk itu.”

Dengan semangat baru bersama Brentford dan kepercayaan dari Tuchel, Jordan Henderson kini bertekad menutup kariernya dengan elegan — bukan dengan penyesalan, melainkan dengan pembuktian.