Jude Bellingham Tekankan Pentingnya Kesehatan Mental

Penulis: Fery Andriyansyah

Minggu 12 Okt 2025, 03:00 WIB - 167 views

Berita Sepak Bola: Gelandang Real Madrid dan timnas Inggris, Jude Bellingham, berbicara jujur tentang pentingnya menjaga kesehatan mental, sekaligus mengakui bahwa dirinya pernah merasa rentan dan membutuhkan tempat untuk bercerita.

Real Madrid Diprediksi Bakal Sulit Rekrut Enzo Fernandez

Pengakuan itu ia sampaikan dalam wawancara khusus memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia (World Mental Health Day), yang jatuh pada 10 Oktober.

Sebagai Duta Laureus (Laureus Ambassador), Jude Bellingham mengungkap bahwa dulu ia sering mencari namanya di media sosial saat masih bermain di Birmingham City, sesuatu yang kini sudah ia tinggalkan demi menjaga ketenangan diri.

“Dengan perkembangan media sosial dan teknologi, kini semakin mudah bagi seseorang untuk menyerang atau menjatuhkan orang lain,” ujar Bellingham.

“Saya tahu ada waktu di mana saya merasa rentan, meragukan diri sendiri, dan butuh seseorang untuk diajak bicara. Tapi saya malah berusaha menjaga citra sebagai atlet macho yang tidak butuh bantuan. Padahal kenyataannya, saya butuh — semua orang butuh. Kamu akan merasa jauh lebih baik setelah bicara tentang perasaan dan emosimu.”

Pemain berusia 22 tahun yang kini memperkuat Real Madrid itu juga menyoroti ekspektasi tidak realistis yang sering dibebankan kepada para atlet. “Banyak orang mengira kami para atlet hidup tanpa masalah — punya segalanya, banyak uang, dan tidak pernah terpengaruh apa pun,” katanya.

“Tapi jika kami bisa menunjukkan sisi rentan kami, itu justru membuka ruang bagi orang lain yang sedang berjuang dalam kegelapan. Saya rasa penting bagi orang-orang seperti saya untuk menjadi panutan dan menunjukkan bahwa kami juga manusia.”

Bellingham menilai bahwa pandangan lama yang menuntut atlet untuk “diam dan menerima” sudah tidak relevan lagi di era modern. “Kebencian di media sosial bisa sangat berat bagi atlet. Saya benar-benar bisa memahami mereka yang berjuang dengan kesehatan mentalnya. Semua orang boleh berpendapat tentang olahraga, tapi harus ada batas untuk hal-hal yang kejam,” tegasnya.

Meski belum pernah mengalami krisis mental yang mendalam, Bellingham mengaku pernah menyaksikan teman-temannya berada dalam kondisi tersebut — pengalaman yang membuatnya lebih peduli terhadap isu ini.

Di akhir wawancara, ia juga menyinggung pentingnya menerima ketidaksempurnaan diri. “Saya selalu berusaha menjaga kepercayaan diri, baik dengan meyakinkan diri sendiri maupun dengan menerima kenyataan bahwa saya tidak akan selalu bisa sempurna — tidak setiap operan akan tepat, tidak setiap laga bisa dimenangkan. Semakin kamu nyaman dengan hal itu, semakin kamu sadar bahwa kamu tidak harus sempurna.”