Jung Gagal Penalti, Ramon Disiapkan Jadi Algojo Baru Persib

Penulis: M. Aldi

Minggu 28 Des 2025, 11:30 WIB - 186 views

Ramon Tanque disiapkan jadi algojo Persib berikutnya — Andrew Jung ketika hendak menendang penalti di laga kontra PSM

Berita Super League Indonesia: Pelatih Persib, Bojan Hodak bicara soal peluang Ramon Tanque akan dicoba menjadi eksekutor penalti. Ini dampak dari banyaknya pemain yang gagal menjalankan tugasnya dari titik 12 pas.

Beckham Ogah Berharap ke Malut yang Akan Hadapi Borneo

Persib bermasalah dengan pengonversian peluang lewat titik penalti. Kali ini, Andrew Jung gagal menjadi algojo ketika menjamu PSM Makassar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (27/12) malam.

Klub berjuluk Maung Bandung ini punya catatan yang buruk soal penalti. Dari sembilan hadiah penalti yang diberikan wasit di semua ajang musim 2025/2026, cuma empat tendangan yang bisa dikonversi menjadi gol.

Sebelumnya, Andrew Jung sempat jadi eksektor jitu karena bisa menghasilkan tiga gol dari titik putih. Namun di laga melawan PSM, arah tembakannya mampu dibaca Hilman Syah dan ditepis dengan sempurna.

Selain Jung, ada Luciano Guaycochea, Marc Klok dan Uilliam Barros yang mendapat giliran menjadi algojo dan gagal menjalankan tugasnya. Bojan Hodak selaku pelatih kepala menyebut bisa saja ke depan, pilihan eksekutor diserahkan kepada Ramon Tanque.

"Ketika dia kembali, ketika dia bermain itu mungkin saja (menjadi eksekutor penalti). Untuk ke depannya saya belum tahu siapa yang akan dipilih," ujar Bojan Hodak dalam jumpa pers usai laga di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (27/12).

Menurutnya siapa yang akan menjadi algojo utamanya masih akan dipantau. Karena sebenarnya dalam sesi latihan, pemain Persib punya kemampuan yang bagus ketika melepaskan tembakan dari titik putih.

Namun ketika sudah berada di situasi pertandingan, ada perasaan gugup yang dialami penendang. Karena menurutnya, menendang penalti bukan hanya perkara kemampuan, tapi faktor mental memiliki peran yang penting saat harus menembak di bawah tekanan.

"Karena di latihan, mereka semua bisa mencetak gol tapi ketika saat pertandingan, itu tidak mudah. Ini adalah hal psikologis," tutur juru racik taktik 54 tahun asal Kroasia tersebut menjelaskan.