Marc Klok Ungkap Perasaan Gagal Jadi Penentu Kemenangan

Penulis: M. Aldi

Rabu 27 Agu 2025, 00:00 WIB - 123 views

Berita Super League Indonesia: Kegagalan menjadi algojo penalti di laga kontra PSIM disesalkan Marc Klok. Sepakannya yang tertahan membuat tim asuhan Bojan Hodak tersebut gagal mendapatkan poin penuh.

Manajemen Persib Ogah Buru-Buru Gunakan Fase Recognition

Pertandingan yang digelar di Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu (24/8) tersebut berakhir imbang 1-1. Andai saja Klok bisa menjalankan tugas dengan baik maka misi meraih tiga angka bisa direalisasikan.

Hadiah penalti diberikan wasit di menit 90+9 saat Frans Putros dijatuhkan di kotak terlarang. Tugas sebagai eksekutor diambil sang kapten kesebelasan namun tendangannya dimentahkan Cahya Supriadi.

Kegagalan itu membuat sang pemain marah karena dia tidak bisa mengantarkan tim meraih kemenangan. Ini juga menodai catatan impresifnya sebagai eksekutor karena sebelumnya selalu bisa menghasilkan gol.

"Saya marah kepada saya sendiri, tidak pernah gagal sekali (pun). Kita harus menang dan kalau saya bisa cetak gol kita menang," tutur Klok saat diwawancara oleh awak media di Bandung, Selasa (26/8).

Satu poin dari PSIM membuat Persib tertatih di awal musim Super League 2025/2026. Di pekan kedua, hasil minor juga didapat ketika bertamu ke markas Persijap karena menelan kekalahan tipis dengan skor 1-2.

Mirisnya, puasa kemenangan ini terjadi saat Persib tampil melawan dua tim yang baru promosi ke Super League. Klok menyayangkan hasil ini dan meminta agar semua Bobotoh terus memberikan dukungan supaya tim cepat kembali ke jalur kemenangan akhir pekan ini.

"Tetap mendukung dan tetap berada di belakang kami. Kita juga tidak happy sama hasilnya juga tapi kita harus bangga dari hasil dan minggu depan kita lebih gacor lagi," tutur pemain naturalisasi dari Belanda ini.

Sepakannya mengenai kaki Cahya Supriadi dan bola batal masuk ke gawang. Pemain bernomor punggung 23 tersebut menyebut bahwa dirinya sudah bisa mengecoh kiper tetapi arah tembakannya terlalu rendah dari bidikan.

"Tidak, dia ke daerah yang salah (salah tebak arah bola). Cuma saya kurang tinggi dan dia ambil dengan kaki. Tapi dia tidak baca. Kalau saya lebih tinggi, gol. Itu salah saya," pungkas pemain 32 tahun ini.