Mathys Tel Tegaskan Pelecehan Rasis Tidak Akan Menjatuhkannya

Berita Liga Inggris: Tottenham Hotspur harus menerima kekalahan menyakitkan di Piala Super UEFA setelah tumbang lewat adu penalti 4-3, meski sempat unggul dua gol di waktu normal. Dari drama di lapangan, insiden berlanjut ke luar stadion ketika Mathys Tel, penyerang muda Spurs, menjadi sasaran pelecehan rasis di media sosial.

Berita Liga Inggris: Tottenham Hotspur harus menerima kekalahan menyakitkan di Piala Super UEFA setelah tumbang lewat adu penalti 4-3, meski sempat unggul dua gol di waktu normal. Dari drama di lapangan, insiden berlanjut ke luar stadion ketika Mathys Tel, penyerang muda Spurs, menjadi sasaran pelecehan rasis di media sosial.

Situasi ini menimbulkan kecaman keras, baik dari klub maupun publik sepak bola.

Pemain Prancis berusia 20 tahun itu masuk sebagai pemain pengganti di menit ke-79 dan gagal menuntaskan eksekusi penalti. Kekeliruan itu kemudian membuatnya dibanjiri pesan bernada kasar. Spurs merespons dengan tegas, menyebut para pelaku sebagai pengecut dan menegaskan bahwa rasisme tidak memiliki tempat di klub maupun masyarakat.

Tel sendiri akhirnya angkat bicara lewat akun Instagram pribadinya. Dalam pernyataannya, ia mengucapkan terima kasih atas semua dukungan yang diterima, sembari menegaskan bahwa pelecehan rasis tersebut tidak akan menjatuhkan mentalnya.

"Saya juga kecewa dengan kejadian Rabu malam, tapi rasisme tidak punya tempat di masyarakat kita. Setiap hari adalah proses pembelajaran, dan setiap hari adalah pelajaran," kata Mathys Tel.

"Saya tahu dari mana saya berasal, di mana saya memulai, dan semua ini tidak akan menjatuhkan saya. Dengan kerja keras dan kerendahan hati, rasa hormat berkuasa."

Kisah Tel kembali membuka mata banyak pihak bahwa rasisme masih menjadi masalah serius di sepak bola modern. Namun, keberaniannya untuk melawan dengan ketenangan dan semangat justru menambah respek para penggemar.

Artikel Tag: Mathys Tel, Tottenham, Premier League