Nuno Espirito Santo Dipecat Akibat Ulahnya Sendiri

Penulis: Demos Why

Rabu 10 Sep 2025, 16:38 WIB - 245 views

Berita Sepak Bola: Mantan pemilik Crystal Palace, Simon Jordan, memberikan komentar terkait keputusan Nottingham Forest memecat Nuno Espirito Santo belum lama ini.

Roy Keane Tak Kaget Nuno Espirito Santo Dipecat Nottingham Forest

Belum lama ini, Nottingham Forest secara resmi memecat Nuno Espirito Santo dari jabatan pelatih kepala, meskipun ia baru saja menandatangani perpanjangan kontrak hingga 2028 di bulan Juni. Pemecatan itu dilakukan setelah hanya tiga pertandingan musim 2025/26 dan didorong oleh memburuknya hubungan antara Nuno dengan pemilik klub, Evangelos Marinakis, yang memuncak pada kegagalan komunikasi, kritik terbuka Nuno terhadap aktivitas transfer musim panas, serta ketegangan dengan direktur global sepak bola, Edu. Insiden pemicu juga termasuk kekalahan 3-0 dari West Ham, yang menambah tekanan di klub.

Klub merilis pernyataan resmi yang menyatakan bahwa Nuno telah "dibebastugaskan dari tugasnya" dan memberikan apresiasi atas kontribusinya, khususnya di musim 2024/25 ketika Forest meraih finis ke-7 dan lolos ke Liga Europa setelah hampir tiga dekade absen dari kompetisi Eropa. Segera setelah itu, Nottingham Forest menunjuk Ange Postecoglou—mantan pelatih Tottenham—yang telah sepakat untuk mengambil alih jabatan tersebut, dengan kontrak baru untuk beberapa tahun ke depan.

Menanggapi kabar pemecatan Nuno Espirito Santo, Simon Jordan mengaku tidak terkejut. Jordan menyebut Nuno kehilangan pekerjaannya karena ulahnya sendiri yang mengkritik klub secara terbuka terkait aktifitas transfer mereka di musim panas.

“Apa yang dilakukan seorang manajer biasanya sudah bisa ditebak. Jika mereka tidak mendapatkan apa yang diinginkan, maka cara termudah adalah menyuarakan keluhan di media, seolah-olah keadaan tidak berjalan sesuai harapan mereka. Pada akhirnya, itulah kesimpulan yang mendasari semua ini,” ujar Jordan kepada TalkSPORT.

“Apa pun pendapat orang tentang pemilik klub, Evangelos Marinakis, dia bukan sosok yang bisa dipermainkan atau dianggap enteng. Dia adalah orang yang serius, beroperasi di level yang sangat tinggi. Cukup tanyakan pada Morgan Gibbs-White, meski mungkin yang perlu ia renungkan adalah alasan di balik ucapan yang pernah disampaikan kepadanya.”

“Situasi ini juga melibatkan Edu, yang masuk ke dalam persamaan sebagai direktur global sepak bola. Ada kebijakan klub yang memberikan wewenang kepadanya, dan itu merupakan keahliannya. Di sisi lain, Nuno Espirito Santo hanya punya dua pilihan: menerima keputusan tersebut atau menolaknya.”

“Sejauh yang saya tahu, Nuno memang meminta sesuatu, dan permintaan itu sudah dipenuhi. Namun kemudian ia justru mengeluh. Apa yang sebenarnya ia harapkan? Apakah ia pikir dengan menyatakannya secara terbuka akan mendapat tepukan di punggung? Jika ia tidak memahami karakter sang pemilik dan tetap menyampaikannya di depan umum, maka itu jelas sebuah kesalahan besar.”

“Kalau Anda tahu apa reaksi yang akan muncul, maka Anda seharusnya tidak terkejut. Dan jika Nuno benar-benar mengenal Marinakis—mengacu pada hubungan dekat mereka tahun lalu—maka ia pasti sudah tahu konsekuensi dari tindakannya.”