Ragam Sepak Bola: Selain Joe Hart, Inilah Barisan Pemain Bintang yang Bermasalah Dengan Pep Guardiola

Joe Hart bermasalah dengan Guardiola (Image: Sportskeeda)
Ligaolahraga - Ragam Sepak Bola: Joe Hart kini masuk dalam daftar jual Manchester City setelah mengalami kendala dengan Pep Guardiola, namun nyatanya bukan dia satu-satunya pemain bintang yang tak cocok dengan sang pelatih.
Ligaolahraga - Ragam Sepak Bola: Joe Hart kini masuk dalam daftar jual Manchester City setelah mengalami kendala dengan Pep Guardiola, namun nyatanya bukan dia satu-satunya pemain bintang yang tak cocok dengan sang pelatih.
Banyak yang terkejut dengan keputusan Dani Alves untuk menyudahi kontraknya dengan Juventus demi bisa bergabung dengan Manchester City pada musim panas ini.
Namun demikian, bek kanan asal Brasil itu begitu ingin untuk kembali bereuni dengan eks pelatih Barcelona, Pep Guardiola, pria yang dianggap olehnya sebagai orang jenius.
"Pep mengatakan bagaimana segalanya akan terjadi dalam sebuah pertandingan, bahkan sebelum itu terjadi," ungkap Dani Alves, dikutip dari Goal.
Kendati begitu, tak semua pemain setuju dengan Alves dan antusias untuk bekerja sama dengan Guardiola. Tentu saja, Joe Hart kini sangat tidak menginginkan kembali ke Etihad Stadium, setelah menghabiskan semusim sebagai pemain pinjaman di Torino.
Guardiola telah mengatakan kepada penjaga gawang tim nasional Inggris itu sejak musim panas tahun lalu bahwa dia akan dijual oleh City dan keadaan semakin memburuk pada saat ini.
Hart sudah pasti hanya menjadi pilihan ketiga jika kembali ke City menyusul dengan pembelian Ederson Moraes dari Benfica seharga 40 juta euro atau setara dengan 611 miliar rupiah, bahkan ada dilema apakah Hart akan disertakan dalam tim yang akan melalui tur pra musim ke Amerika Serikat.
Tentu saja tidak akan ada penghiburan bagi Hart sebab dia bukanlah pemain dari tim utama usai diperlakukan sangat buruk oleh Guardiola yang memang memiliki sejarah buruk dengan sejumlah pemain bintang di tim-tim sebelumnya yang pernah ditukangi olehnya.
1. Yaya Toure
Rekan setim Hart di City, Yaya Toure, sudah lama diketahui mengalami masa-masa buruk dengan pelatih asal kota Catalan tersebut. Sang pemain asal Pantai Gading bahkan mengklaim bahwa dia tidak akan gabung City dari Barcelona jika Guardiola tidak membuatnya merasa sebagai orang asing di Camp Nou pada tahun 2010 silam.
"Kapanpun saya bertanya sesuatu kepadanya, dia selalu memberikan jawaban yang aneh kepada saya," Toure menjelaskan. "Dia cukup abai kepada saya hingga ada tawran dari City. Itulah sebabnya pada akhirnya saya memilih untuk pergi."
"Saya tidak berbicara kepada Guardiola selama setahun. Jika dia berbicara kepada saya, maka saya mungkin akan tetap di Barcelona. Saya tidak ingin pergi dan ingin mengakhiri karier di Barcelona. Namun begitu, dia tidak memberikan kepercayaan kepada saya."
Sebagai imbasnya, masa-masa Toure di Manchester pada saat ini nampak sudah mencapai penghujung semenjak Guardiola mengambil alih jabatan setahun terakhir, khususnya setelah agen dari sang gelandang mengritisinya secara publik.
"Pep tidak inginkan pemain dengan kepribadian," pernyataan dari Dimitri Seluk. "Dia hanya inginkan pemain yang takut kepadanya dan akan melakukan apa yang dikatakan olehnya."
"Hal pertama yang dia lakukan ketika tiba di City adalah bertengkar dengan Yaya dan Joe Hart, dua pemain terbesar di klub."
Guardiola meminta permintaan maaf yang pada akhirnya dipenuhi oleh Toure, namun masih membatasi menit bermain sang gelandang, meski ia masih diberikan kesempatan bermain di klub semusim lagi usai perpanjangan kontrak pada bulan Juni lalu.
2. Zlatan Ibrahimovic
Guardiola mendapatkan jasa Zlatan Ibrahimovic di masa jayanya ketika tiba di Barcelona pada tahun 2009 dengan mahar 69,5 juta euro (1 triliun rupiah) dari Inter Milan.
Sang striker jangkung namun lincah tersebut didatangkan untuk menambah dimensi yang berbeda pada lini serang Blaugrana dan dia berhasil melakukannya, selama menjalani awal musim yang menjanjikan di Camp Nou.
Namun demikian, Ibrahimovic tak pernah merasa nyaman di sana, melainkan merasa tertekan di Barca dan dia pada akhirnya kehilangan kesabaran ketika Guardiola memutuskan untuk memainkan Lionel Messi lagi sebagai striker utama ketimbang penyerang asal Swedia tersebut.
Selagi ketepatan dan kebenaran dalam otobiografi Ibra masih bisa didebatkan, termasuk dengan klaim bahwa dia berkata kepada Guardiola sebab tak punya nyali, pemain kelahiran Malmo ini tak pernah bersedia menyebut Guardiola sebagai pelatih yang jenius.
"Tak ada yang berkata bahwa saya melakukan hal yang salah," ungkap Ibra. "Bulan-bulan pertama berjalan dengan sangat baik dan kemudian sesuatu terjadi dan masih tidak tahu apa itu sebab saya masih menunggu jawabannya. Beberapa bulan kemudian setelah awal tahun, sang 'filsuf' tak pernah lagi berbicara kepada saya."
3. Samuel Eto'o
Sebelum merekrut Ibrahimovic, kesalahan terbesar Guardiola adalah dengan membiarkan Samuel Eto'o hijrah ke Inter Milan.
Guardiola sudah mencoba untuk mendepak striker asal Kamerun tersebut setelah dia tunjuk sebagai pelatih Barca pada tahun 2008 namun Eto'o masih tetap di Camp Nou dan bahkan membantu tim meraih gelar treble winners pertama mereka, dengan mencetak gol pembuka ke gawang Manchester United pada laga final di musim itu.
Namun demikian, Pep masih ingin menyingkirkan Eto'o, tanpa benar-benar menjelaskan alasannya mengapa: "Ada satu alasan besar untuk keputusan ini. Ini adalah persoalan perasaan dan sensasi."
Eto'o sangat tidak puas dengan hasil diskusinya bersama Guardiola, mengungkapkan bahwa dia menginginkan pelatih baru.
"Pertama-tama saya mengingat Guardiola bahwa dia tidak pernah menjadi seorang pemain yang hebat," klaim Eto'o. "Dia sempat menjadi pemain yang bagus, itu memang benar. Namun sebagai pelatih, dia belum membuktikan apa-apa."
Tanpa mengejutkan, hubungan mereka pun langsung memburuk setelah itu, terlepas dari kesuksesan besar Barca di lapangan.
"Xavi berkata kepada saya bahwa mereka inginkan saya untuk tetap tinggal namun saya harus berbicara dengan Pep. Saya berkata tidak jika dia tidak menghormati saya, maka saya tidak akan menghormatinya."
"Dia menjabat tangan dengan saya ketika di Inter dan saya bermain melawan Barca, namun itu hanya untuk televisi dan kamera. Di belakang itu semua sebelum pertandingan, dia sama sekali tidak menyapa saya."
Meski begitu, di musim kompetisi 2009/2010, yang tertawa pada akhirnya adalah Eto'o dengan menyingkirkan Barcelona di semifinal Liga Champions dan bahkan menjadi juara setelah menaklukan Bayern Munich.
4. Franck Ribery
Franck Ribery tidak pernah begitu vokal soal masalahnya dengan Guardiola namun dia memang melakukan kritik terselubung terhadap upaya Pep untuk melatihnya selama masih di Bayern Munich.
"Carlo Ancelotti tahu bagaimana caranya memperlakukan seorang pemain," ungap sang pemain asal Prancis ini membandingkan pelatih Bayern saat ini dengan yang sebelumnya.
"Ancelotti adalah hadiah untuk Bayern dan dengannya saya merasa percaya diri lagi. Saya perlu pelatih sepertinya, Jupp Heynckes dan Ottmar Hitzfeld."
Holger Badstuber juga punya perkataan buruk dengan Guardiola dan membandingkannya dengan Ancelotti.
"Pelatih kami saat ini suka bertukar opini dengan para pemain dan oleh karena itu percakapan berjalan dua arah," ujar Badstuber kepada Sky Deutschland.
"Dengan Pep, itu semua berbeda. Saya harus mendekatinya sebab jika saya ingin berdiskusi dengannya, maka saya harus mencarinya."
Sudah jelas bahwa Hart memiliki permasalahan serupa dan tidak memiliki harapan apapun untuk menyelamatkan kariernya di City.
Artikel Tag: Pep Guardiola, Joe Hart, Yaya Toure, Zlatan Ibrahimovic, Samuel Eto'o, Franck Ribery
Published by Ligaolahraga.com at https://dev.ligaolahraga.com/bola/ragam-sepak-bola-selain-joe-hart-inilah-barisan-pemain-bintang-yang-bermasalah-dengan-pep-guardiola
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini