Saddil Ramdani Angkat Bicara Atas Aksi Ngamuknya di Bench

Penulis: M. Aldi

Rabu 29 Okt 2025, 22:10 WIB - 211 views

Berita Super League Indonesia: Sikap winger Persib, Saddil Ramdani ketika ditarik keluar di laga kontra Persis menuai sorotan. Sang pemain buka suara soal luapan emosinya itu dan memberikan klarifikasi.

Salut Performa Eliano, Bojan Balik Sindir Eks Penerjemah STY

Kejadian terjadi pada menit 30, ketika Bojan Hodak mengganti Saddil dengan Adam Alis. Pertimbangannya adalah karena alasan teknis usai Luciano Guaycochea mendapat kartu merah wasit pada menit ke-27.

Respon pemain 26 tahun itu nampak emosional karena kecewa. Sebelum duduk di bench, dia melempar botol dan memukul kaca bench. Menurutnya itu dilakukannya karena marah kepada diri sendiri, bukan pada Bojan Hodak selaku pelatih.

"Itu sedikit normal sebagai pemain karena pertama, terus terang saya itu merasa marah pada diri saya sendiri, tidak dengan pelatih atau seluruh pemain. Saya hanya marah pada diri saya sendiri bahwa saya menginginkan sesuatu yang lebih," tutur dia kepada wartawan di Stadion GBLA, Rabu (29/10).

Menurutnya pada laga tersebut, ada motivasi tinggi untuk bisa berkontribusi maksimal bagi tim. Tetapi situasi membuatnya harus menepi dan kekesalan itu tidak bisa disembunyikan eks pemain Sabah FC ini.

"Saya tak bisa menutupi apa yang menjadi persoalan pada diri saya, saya selalu terbuka sama siapapun, baik sama pemain maupun pelatih, saya tak bisa apa namanya, menutupi apa yang jadi ketidakpuasan saya, itu bentuk amarah dari diri saya sendiri," ujarnya.

Sikapnya membuat banyak pihak khawatir atas suasana di locker room Persib yang jadi tidak harmonis. Dia memastikan bahawa hal itu tidak terjadi karena usai kejadian, Saddil langsung meminta maaf kepada rekan setim dan staf pelatih.

"Saya tidak mau menyalahkan siapapun dan saya sudah bicara dan meminta maaf kepada pelatih dan seluruh pemain bahwa itu murni kesalahan diri saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan yang lain," terang dia.

Sebagai pemain baru yang didatangkan di awal musim 2025/2026, Saddil merasa terpacu untuk mengerahkan kemampuan terbaiknya. Karena itu, dia kecewa saat harus diganti dan urung memberi kontribusi terbaik untuk Maung Bandung.

"Tentunya saya bangga di tanah Sunda, saya bangga berada di tim ini, karena kenapa, karena ini masuk dalam impian saya, saya ingin bermain dalam level seperti yang diinginkan oleh Bobotoh, pelatih dan tim ini di level yang lebih tinggi," ujarnya.

"Jadi saya hanya ingin berkembang, itu saja. Saya marah kepada diri saya sendiri, tidak untuk dengan orang lain, karena saya ingin berkembang dan ingin maju, dan untuk kebaikan tim ini, itu saja," tukas dia.