Simeone Buka Suara Terkait Kartu Merah vs Liverpool

Penulis: Vina Enza

Sabtu 20 Sep 2025, 11:05 WIB - 150 views

Berita Liga Champions: Diego Simeone membuka suara terkait kartu merah di pertandingan Atletico Madrid kontra Liverpool Rabu malam lalu, sang pelatih mengungkapkan apa yang terjadi saat perseteruan dengan penggemar di laga tersebut.

Arne Slot Belum Putuskan Ekitike atau Isak untuk Derby Merseyside

Bos Atletico Madrid, Diego Simeone diganjar kartu merah di menit akhir pertandingan timnya melawan Liverpool di laga pertama Liga Champions fase liga yang berlangsung pada Rabu malam lalu di Anfield.

Cholo mengungkapkan bahwa ia dihina oleh penggemar The Reds ketika menjelaskan terkait awal mula perseteruannya dengan para penonton dan diganjar kartu merah sesaat setelah gol kemenangan dramatis yang dicetak oleh Virgil van Dijk di menit akhir laga. Kapten The Reds tersebut mencetak gol melalui sepak pojok guna mengamankan kemenangan 3-2 di laga pembuka UCL musim 2025/26.

Insiden dengan penonton membuat Cholo diusir keluar oleh wasit yang membuatnya terpaksa mengamati jalannya pertandingan tersisa dari bangku penonton. Dan kini bos Los Rojiblancos tersebut mengungkapkan versinya terkait insiden tersebut melalui wawancara pasca pertandingan dan menegaskan bahwa harus ada hukuman atas hinaan yang dilakukan oleh penonton.

“Mereka selalu membahas tentang menjaga satu sama lain, tapi mereka menghina anda di sepanjang pertandingan dan anda tidak bisa mengatakan apapun karena anda seorang pelatih,”ujar Simeone seperti dikutip Daily Express.

“Reaksi saya tidak dapat dibenarkan, tapi anda tahu rasanya saat dihina selama 90 menit, bahkan setelah lawan mencetak gol dan masih juga dihina? Itu tidak mudah.

"Wasit mengatakan pada saya bahwa ia memahami saya. Saya harap Liverpool dapat meningkatkan aspek itu dan saat mereka sudah bisa mengidentifikasi orang yang melakukannya maka akan ada hukuman.

“Ada hinaan sepanjang pertandingan, termasuk gestur. Jelas sayalah yang harus tetap tenang, saya harus menghadapi hinaan, gestur, dan situasi apa pun. Karena saya berada di posisi di mana saya harus menghadapinya.

“Saya tidak akan membahas secara detail sifat hinaan itu. Saya tidak ingin terlibat dalam hal itu. Saya harus tetap pada pendirian saya, saya tahu apa yang terjadi di balik bangku manajer. Saya tidak bisa menyelesaikan masalah masyarakat dalam satu konferensi pers. Saya harus menerimanya karena masalah itu ada di mana-mana sepanjang waktu.”