Bukan Sekadar Rival, Ini Hubungan Dekat Gabriel Bortoleto dan Verstappen

Penulis: Abdi Ardiansyah

Jumat 26 Des 2025, 22:45 WIB - 185 views

Gabriel Bortoleto, Max Verstappen — Gabriel Bortoleto dan Max Verstappen

Berita F1: Gabriel Bortoleto mengungkap sisi lain dari hubungannya dengan Max Verstappen, yang menurutnya belum banyak diketahui oleh publik. Di balik persaingan di lintasan Formula 1, keduanya ternyata telah menjalin hubungan pertemanan yang erat sejak bertahun tahun lalu.

Aston Martin Terpuruk di 2025, Fokus Total ke Era Baru Formula 1

Bortoleto, yang menjalani musim rookie Formula 1 bersama Sauber, kerap menyampaikan kekagumannya terhadap Verstappen. Ia tidak menutup fakta bahwa pebalap Red Bull tersebut menjadi salah satu figur yang paling berpengaruh dalam perkembangan kariernya, baik di dalam maupun di luar lintasan.

Hubungan itu bermula pada 2016, ketika Bortoleto masih berusia 11 tahun. Saat itu, ia bertemu Verstappen yang baru saja promosi ke Red Bull dan berfoto bersama. Momen sederhana tersebut menjadi awal hubungan yang terus berkembang seiring waktu, terutama karena keduanya sering bertemu di berbagai ajang balap dan kegiatan simulator.

Kini berusia 21 tahun, Bortoleto mengakui bahwa Verstappen kerap menjadi tempatnya meminta pandangan, termasuk pada momen penting dalam karier juniornya. Salah satunya terjadi saat ia hendak menandatangani kontrak dengan McLaren, keputusan besar yang turut ia diskusikan dengan sang juara dunia.

“Saya sudah lama memiliki hubungan pertemanan yang sangat baik dengan Max,” ujar Bortoleto. “Sekarang mungkin mulai terlihat karena kami sering terlihat bersama, main gim, atau siaran langsung, tapi hubungan itu sudah terjalin sejak lama.”

Menurut Bortoleto, kedekatan mereka semakin kuat ketika sama sama berada di Formula 1. Intensitas pertemuan yang tinggi membuat komunikasi berjalan lebih terbuka, sekaligus mempererat kepercayaan di antara keduanya.

“Apa yang banyak orang tidak tahu adalah betapa besar bantuannya untuk saya, bahkan sejak saya masih di formula junior,” lanjutnya. “Saya sering bertanya tentang banyak hal, termasuk kontrak. Saat akan bergabung dengan McLaren atau Sauber, saya selalu meminta pendapatnya.”

Bortoleto menegaskan bahwa Verstappen tidak pernah mendikte keputusannya. Sang juara dunia hanya memberi sudut pandang berdasarkan pengalaman pribadi, sesuatu yang sangat ia hargai mengingat posisi Verstappen sebagai pebalap papan atas.

Ia juga menyebut bahwa mereka sering berlatih bersama di simulator. Sesi tersebut bukan hanya ajang latihan, tetapi juga sarana belajar, berdiskusi, dan saling mendorong performa.

“Saya berharap saya juga bisa memberi sesuatu untuknya,” kata Bortoleto. “Setidaknya saya mencoba menekannya di simulator, mencatat waktu terbaik, dan berlatih bersama. Tapi jelas, saya masih punya jauh lebih banyak hal untuk dipelajari darinya.”

Kisah ini memperlihatkan sisi lain Formula 1, di mana rivalitas di lintasan tidak selalu menghalangi lahirnya hubungan saling mendukung. Bagi Gabriel Bortoleto, Verstappen bukan hanya pebalap yang ia kagumi, tetapi juga mentor tidak resmi yang membantunya menapaki level tertinggi balap dunia.