Charles Leclerc Akui Ferrari Sulit Bangkit di Sisa Musim F1 2025

Penulis: Abdi Ardiansyah

Jumat 10 Okt 2025, 18:05 WIB - 238 views

Berita F1: Ferrari kembali gagal menunjukkan performa kompetitif pada Grand Prix Singapura 2025. Mobil SF-25 mengalami masalah sejak awal balapan setelah tim meminta Charles Leclerc melakukan strategi lift and coast demi menjaga suhu dan konsumsi bahan bakar. Akibatnya, ia tidak bisa melaju di barisan depan untuk bersaing memperebutkan podium.

Terobosan Baru Red Bull Bantu Max Verstappen Kembali Tampil Gemilang

Meski sempat melewati rekan setimnya Lewis Hamilton di akhir balapan, Leclerc hanya mampu finis di posisi keenam. Sebelumnya, ia bahkan sempat diminta memberi jalan bagi Hamilton agar sang rekan tim bisa menekan Kimi Antonelli untuk posisi kelima dan menambah poin penting dalam perebutan posisi kedua di klasemen konstruktor.

Setelah hasil tersebut, Ferrari kini tertinggal 27 poin dari Mercedes dan unggul tipis delapan poin atas Red Bull, sementara McLaren masih kukuh di puncak. Namun, Leclerc menilai situasi tim tidak akan banyak berubah hingga akhir musim.

“Saya tidak berpikir akan ada sesuatu yang spesial. Gambaran yang kita lihat akhir pekan ini mungkin akan menjadi cerminan dari sisa musim,” ujar Leclerc kepada media termasuk RacingNews365.

Pebalap asal Monako itu mengakui sulit menjaga semangat ketika tidak bisa bersaing untuk kemenangan. “Setiap kali tidak bertarung untuk posisi terdepan, itu selalu sulit. Apalagi setelah musim lalu kami berjuang untuk kejuaraan dunia, tahun ini terasa berat. Kami datang dengan ekspektasi tinggi, lalu menurunkannya, tapi tidak melihat kemajuan sepanjang tahun — itu tidak mudah,” katanya.

Saat ditanya bagaimana ia mengelola rasa frustrasi, Leclerc menjelaskan bahwa kekecewaan justru menjadi sumber motivasinya. “Memang menguras banyak energi, tapi hal itu tidak membuat saya kehilangan semangat. Sebaliknya, itu membuat saya semakin termotivasi untuk membalikkan keadaan,” ucapnya.

Meski begitu, Charles Leclerc tak menutupi kekecewaannya setelah kembali gagal tampil kompetitif di Singapura. “Balapan seperti ini tidak menyenangkan. Tidak bisa bertarung untuk podium dan harus mengelola begitu banyak masalah membuat situasinya sangat berat,” tutupnya.

Dengan enam balapan tersisa, Ferrari masih berupaya mempertahankan posisi di papan atas klasemen, meski peluang meraih kemenangan tampak semakin tipis.