Lando Norris Sebut Mobil McLaren Sulit Dijinakkan di Austin

Penulis: Abdi Ardiansyah

Minggu 19 Okt 2025, 23:15 WIB - 266 views

Berita F1: Dalam sesi kualifikasi di sirkuit Circuit of the Americas (COTA) menjelang balapan utama, Lando Norris berhasil start dari posisi kedua, di belakang Max Verstappen dan di depan rekan setimnya dari McLaren, Oscar Piastri. Meski hasil itu relatif bagus, Norris mengungkapkan kenyataan pahit di balik catatan waktu tersebut.

Lewis Hamilton Yakin Peluang Podium Bersama Ferrari di Austin Masih Terbuka

“Rasanya seperti ada tiga detik waktu yang bisa kami ambil, tapi mobil ini benar-benar mustahil untuk dikendarai,” ujar Norris. Menurutnya, setiap lap terasa berbeda karena kondisi lintasan yang lebih buruk, angin yang kencang, dan mobil yang “bergelombang” di atas kerb. Norris menambahkan bahwa sejak Q1 mobil sudah mulai menunjukkan masalah besar dan ia sempat khawatir akan gagal melaju ke tahap berikutnya.

Semangat tim McLaren memang tinggi karena musim ini mereka tampil dominan dan telah merebut kejuaraan konstruktor dengan beberapa ronde tersisa. Namun di GP AS ini, kondisi MCL39 dinilai tertinggal dibandingkan rivalnya. Norris menyoroti bahwa mobilnya sangat berbeda dibanding sesi latihan, “Setiap bumps, setiap kerb, lap per lap terasa berbeda,” katanya. Dia pun mengaku bahwa posisi kedua yang diraih terasa mengejutkan karena ia merasa sulit menyesuaikan diri dengan mobil.

Sementara itu, tim menyadari masalah ini. Kepala tim McLaren, Andrea Stella, menyebut bahwa kondisi lintasan dan angin memang lebih sulit dibanding sesi sebelumnya dan berdampak lebih besar pada konsistensi performa McLaren dibanding rival langsung seperti Red Bull. Stella menegaskan, “Kami harus membuktikan kekuatan saat balapan utama karena mobil ini biasanya lebih kompetitif ketika degradasi ban muncul dan kondisi sangat panas.” Balapan dengan kondisi degradasi tinggi bisa menjadi kesempatan untuk tim menampilkan kekuatan sejatinya.

Meski terhambat oleh performa mobil yang tidak optimal, Lando Norris tetap memiliki harapan besar. “Mobil kami punya potensi, dan saya masih fokus untuk balapan.” McLaren pun menghadapi tantangan besar: menjaga momentum tim pemenang konstruktor sembari memecahkan masalah kendali mobil jika ingin bersaing memperebutkan titel pebalap.