Lewis Hamilton Dianggap Mulai “Redup”, Eks Pebalap F1 Beri Peringatan Tegas

Penulis: Abdi Ardiansyah

Sabtu 13 Des 2025, 06:30 WIB - 496 views

Berita F1: Lewis Hamilton mendapat peringatan serius mengenai masa depannya di Formula 1 setelah tampil jauh di bawah harapan pada musim debutnya bersama Ferrari. Perpindahan besar yang awalnya diyakini sebagai langkah kebangkitan justru berubah menjadi musim tersulit dalam karier sang juara dunia tujuh kali.

Kecewa Gagal Juara F1 2025, Oscar Piastri Bangga dengan Musim Terbaiknya

Sepanjang musim, Hamilton hanya mengumpulkan 156 poin dan tidak sekali pun naik podium di balapan utama. Ia juga kalah telak dari rekan setimnya, Charles Leclerc, baik dalam kecepatan maupun konsistensi. Satu-satunya kemenangan Hamilton datang dari Sprint Race di Tiongkok, namun performa itu tidak berlanjut di seri-seri berikutnya.

Sejak awal, Hamilton sudah memberi peringatan bahwa adaptasinya dengan Ferrari tidak berjalan mulus. Pada seri Arab Saudi, ia mengaku bahwa masalah performa bisa bertahan sepanjang tahun. Usai balapan di Sao Paulo, ia bahkan menyebut musim tersebut sebagai “mimpi buruk”.

Dengan kondisi itu, Johnny Herbert yang merupakan eks pebalap F1 menilai Hamilton kini harus mulai mempertanyakan masa depannya di ajang jet darat, terutama menjelang perubahan regulasi besar pada 2026. Menurutnya, reputasi Hamilton sebagai salah satu pebalap terbesar dapat tercoreng jika kondisi buruk terus berlanjut.

“Ya, Lewis berada dalam risiko merusak warisannya, dan mungkin ini terdengar keras, tetapi tampaknya itu sudah mulai terlihat,” ujar Herbert. Ia menilai penurunan performa Hamilton terjadi secara jelas dan hanya dialami Hamilton, bukan Leclerc, sehingga menjadi alarm besar.

Herbert juga membandingkan situasi Hamilton dengan keputusan Nico Rosberg yang memilih pensiun tepat setelah meraih gelar pada 2016. “Banyak yang mengkritik Nico karena mundur di puncak, tetapi tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan itu. Ada yang tetap bertahan terlalu lama dan tidak pernah kembali ke masa kejayaannya,” jelasnya.

Menurut Herbert, Lewis Hamilton kini tampak kesulitan bangkit dari musim terburuk dalam kariernya. “Ketika melihat wawancaranya, ini adalah Lewis yang berbeda, seseorang yang tampak kehilangan arah dan tertekan,” katanya.

Kritik ini muncul di tengah perdebatan lebih luas soal apakah Hamilton masih mampu kembali bersaing di papan atas atau justru mendekati akhir kariernya. Dengan regulasi baru F1 yang akan dimulai pada 2026, musim depan dapat menjadi penentu apakah Hamilton mampu membalikkan keadaan atau harus mulai mempertimbangkan langkah lain demi menjaga reputasinya di dunia balap.