McLaren Pilih Fokus ke Persiapan F1 2026 Meski Verstappen Terus Mengancam

Penulis: Abdi Ardiansyah

Minggu 26 Okt 2025, 22:30 WIB - 235 views

McLaren, Lando Norris, Red Bull, Max Verstappen — Lando Norris dan Max Verstappen

Berita F1: McLaren saat ini berada dalam situasi sulit menjelang Grand Prix Meksiko 2025. Setelah mendominasi awal musim dengan kemenangan di 12 dari 15 balapan pertama, performa tim asal Woking itu mulai menurun. Max Verstappen dari Red Bull memenangi tiga dari empat seri terakhir, memangkas jarak poin dari dua pebalap McLaren, Oscar Piastri dan Lando Norris.

Fernando Alonso Yakin Verstappen Bisa Kalahkan Duo McLaren

Piastri masih memimpin klasemen sementara dengan keunggulan 40 poin atas Verstappen, sedangkan Norris hanya 26 poin di depan juara dunia empat kali tersebut. Namun, di tengah kebangkitan Red Bull yang masih terus menambah pembaruan pada mobil RB21, McLaren justru memutuskan menghentikan pengembangan pada mobil MCL39.

Langkah itu memicu pertanyaan dari banyak pihak, tetapi bos tim asal Woking, Andrea Stella, menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil dengan penuh pertimbangan. “Jika kami terus mengembangkan mobil musim ini, proyek mobil 2026 akan sangat terganggu,” ujar Stella kepada media termasuk RacingNews365. “Kami ingin menjadi tim yang mampu memenangi kejuaraan di masa depan. Untuk itu, kami harus memiliki mobil yang kompetitif sejak awal era regulasi baru.”

Stella menjelaskan, dari sisi teknis, mobil MCL39 sudah mencapai titik jenuh dalam hal pengembangan aerodinamika. “Mobil kami sudah cukup matang dari segi aero. Untuk menambah satu poin efisiensi aerodinamis saja kini membutuhkan waktu berminggu-minggu,” ujarnya.

Sebaliknya, proyek mobil 2026 disebut jauh lebih menjanjikan. “Pada mobil baru, setiap pekan kami bisa menambah banyak downforce. Jadi, dengan semua data yang kami miliki, keputusan terbaik adalah mengalihkan fokus sepenuhnya ke 2026,” tambah Stella.

Selain itu, posisi McLaren sebagai pemimpin klasemen juga membuat mereka paling dibatasi oleh regulasi terkait penggunaan terowongan angin dan simulasi CFD (Computational Fluid Dynamics). “Kami tidak punya kebebasan sumber daya tanpa batas. Karena berada di puncak, kami justru memiliki jatah pengujian paling sedikit,” kata Stella.

Dengan mempertimbangkan faktor efisiensi waktu, regulasi, dan potensi jangka panjang, McLaren menilai keputusan ini realistis. Meski peluang Red Bull untuk menyalip di akhir musim masih terbuka, mereka yakin bahwa investasi untuk masa depan akan memberikan hasil lebih besar saat regulasi baru F1 berlaku pada 2026 nanti.