Oliver Bearman Tak Malu Belajar dari Blunder Demi Jadi Juara Dunia

Penulis: Abdi Ardiansyah

Rabu 12 Nov 2025, 10:30 WIB - 159 views

Berita F1: Oliver Bearman tampil impresif sepanjang musim debutnya di Formula 1. Setelah finis keempat di GP Meksiko 2025, ia kembali menunjukkan performa kuat dengan finis keenam di GP São Paulo, memperpanjang catatan poinnya menjadi empat balapan berturut-turut. Hasil itu membuat Bearman kini unggul 10 poin atas rekan setimnya yang lebih berpengalaman, Esteban Ocon, di klasemen sementara.

Keajaiban GP Brasil Buktikan Max Verstappen Spesialis Balapan dari Belakang

Sebagai pebalap muda binaan Ferrari Driver Academy, performa Bearman memicu spekulasi bahwa ia bisa segera membalap untuk tim utama Ferrari, terlebih setelah Lewis Hamilton mengalami musim perdana yang sulit bersama tim Maranello. Namun di balik pencapaiannya, pebalap asal Inggris berusia 20 tahun itu juga dihadapkan pada sejumlah kesalahan yang membuatnya hampir terkena larangan balapan.

Bearman saat ini mengantongi delapan poin penalti di lisensi FIA Super Licence-nya, hanya terpaut tiga poin dari batas skorsing otomatis. Ia mengaku sadar bahwa beberapa kesalahan yang dilakukannya, seperti insiden di Silverstone, menjadi pelajaran besar dalam kariernya.

“Aku tidak pernah merasa bahwa gaya balapku terlalu agresif. Empat poin penalti di Silverstone memang sepenuhnya salahku, tapi itu bukan karena duel di lintasan, hanya kebodohan semata,” ujar Bearman kepada media. “Di Monaco aku juga dapat dua poin penalti, tapi itu bisa diperdebatkan. Aku bukan tipe pebalap yang asal menabrak orang.”

Kesalahan paling berat Bearman terjadi saat FP3 di GP Inggris, ketika ia kehilangan kendali di pintu masuk pit saat kondisi red flag. Ia menegaskan bahwa insiden itu menjadi pelajaran berharga dalam memahami batas risiko di Formula 1.

“Contoh di Silverstone, kami selalu diberi tahu untuk menekan di area pit entry karena bisa menghemat satu detik di balapan, tapi ternyata pendekatannya tidak bisa sama di setiap kondisi,” kata Bearman. “Itu kesalahan bodoh, tapi dari situ aku belajar untuk lebih adaptif.”

Oliver Bearman menutup dengan pesan reflektif: “Kalau ingin menjadi yang terbaik suatu hari nanti, kamu harus melalui kesalahan itu. Yang terpenting adalah belajar dan terus berkembang.”