Tabrakan di Miami Buka Wawasan Liam Lawson Soal Aturan F1

Penulis: Abdi Ardiansyah

Senin 17 Nov 2025, 21:45 WIB - 304 views

Berita F1: Liam Lawson menjelaskan bahwa penalti yang ia terima setelah insiden dengan Fernando Alonso pada Sprint GP Miami menjadi pelajaran penting yang memperluas pemahamannya terhadap pedoman duel dan aturan overtaking Formula 1 musim ini. Momen itu membuatnya menyadari bahwa interpretasi aturan sering kali berbeda dengan persepsi pebalap saat bertarung di lintasan.

Fernando Alonso Cemas Aturan F1 2026 Bisa Buat Aksi Overtake Makin Sulit

Insiden terjadi di lap akhir Sprint, ketika Lawson berada dalam rombongan pebalap yang berebut satu poin terakhir. Alonso memimpin kelompok tersebut, sementara Lawson mencoba menyerang dari sisi luar di Tikungan 11. Dalam manuver itu, Lawson terdorong melebar, lalu menyenggol mobil Alonso hingga pebalap Spanyol tersebut menabrak pembatas dan gagal melanjutkan balapan.

Lawson berhasil finis kedelapan di lintasan, namun steward menjatuhkan penalti lima detik yang akhirnya membuatnya turun ke posisi tiga belas dan kehilangan peluang meraih poin pertamanya musim ini. Tidak lama setelahnya, FIA merilis dokumen pedoman duel yang lebih terperinci, menegaskan standar ruang, posisi axle, serta tanggung jawab pebalap dalam berbagai situasi overtaking.

Lawson mengakui bahwa insiden tersebut membuka matanya tentang bagaimana aturan F1 ditulis dan diterapkan. “Pada awal musim, saya beberapa kali mengalami situasi serupa, tetapi yang paling membekas tentu insiden dengan Fernando di Miami,” ujarnya kepada media. “Saat itu saya merasa tidak mendapat ruang yang cukup dan mengira tidak layak menerima penalti.”

Namun setelah membaca panduan FIA secara utuh, pandangannya berubah. “Ketika memahami cara aturan itu dirumuskan musim ini, saya tersadar bahwa yang saya lakukan tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dari sana saya banyak belajar,” kata Lawson.

Ia menambahkan bahwa pedoman tersebut sangat jelas menjelaskan posisi axle mobil yang harus dicapai seorang pebalap agar berhak atas ruang dari lawan. “Jika saya ingin menyalip, saya harus menempatkan axle di titik tertentu. Sebaliknya, bila ada pebalap mencoba menyalip saya dan panduan mengatakan saya tidak wajib memberi ruang, tentu saya tidak akan memberikannya begitu saja,” ungkap Lawson. “Itu logis dan menjadi bagian dari strategi bertahan.”

Musim ini FIA memang menegaskan kembali pedoman duel untuk mengurangi area abu abu yang sebelumnya sering memicu perbedaan penafsiran antarpebalap. Dengan insiden tersebut, Liam Lawson merasa kini lebih siap menghadapi situasi duel yang ketat dan meminimalkan risiko penalti di balapan berikutnya.