Titel Juara Kelima Terancam, Max Verstappen Butuh Keajaiban di Akhir Musim

Penulis: Abdi Ardiansyah

Jumat 14 Nov 2025, 11:20 WIB - 504 views

Berita F1: Penasihat Red Bull, Helmut Marko, memberikan penilaian jujur mengenai peluang Max Verstappen mempertahankan gelar juara dunia Formula 1 musim ini. Dengan hanya tiga seri tersisa, termasuk akhir pekan sprint di Qatar, Verstappen harus tampil sempurna jika ingin mengejar ketertinggalannya dari Lando Norris yang memimpin klasemen dengan selisih 49 poin.

Max Verstappen Beberkan Kesalahan Terbesarnya di F1 2025

Marko mengatakan bahwa peluang tersebut pada dasarnya hanya bisa terbuka jika sesuatu terjadi pada Norris. Dalam kolomnya, ia menuliskan bahwa kesalahan besar, insiden, atau bahkan gagal finis dari pebalap McLaren menjadi satu-satunya faktor yang dapat memberi Verstappen ruang untuk kembali bersaing. “Selisih 49 poin dengan tiga balapan dan satu sprint berarti sesuatu harus terjadi pada Lando. Jika tidak, kami tidak punya kesempatan. Singkatnya, itu berarti ia harus mengalami masalah besar atau tidak bisa menyelesaikan lomba,” tulis Marko.

Meski situasinya sulit, Marko tetap menilai Red Bull patut mengambil sisi positif dari performa tim sepanjang musim. Setelah awal tahun yang tidak konsisten, Red Bull berhasil memperbaiki kecepatan mobil hingga membuat Verstappen kembali terlibat dalam perebutan gelar. Marko menyebut transformasi tersebut sebagai bukti perkembangan signifikan struktur tim, terutama setelah perubahan internal yang melibatkan peran penting Laurent Mekies.

Max Verstappen sendiri menunjukkan performa luar biasa di Brasil ketika ia mampu naik ke posisi tiga besar meski start dari pit lane. Namun McLaren tetap tampil lebih stabil, dan bahkan jika Norris tersandung, Oscar Piastri masih berada 25 poin di depan Verstappen, sehingga perjuangan juara dunia tiga kali itu semakin berat.

Tiga balapan terakhir juga membuat prediksi semakin sulit. Setelah Las Vegas, F1 akan menuju Qatar untuk akhir pekan sprint sebelum menutup musim di Abu Dhabi. Marko menilai karakter setiap sirkuit kini tidak lagi memberi keuntungan besar pada mobil tertentu seperti era sebelumnya. “Menilai kekuatan mobil di tiga trek terakhir tidak mudah. Ferrari dan Mercedes punya performa naik turun, dan jika kami dapat menemukan setelan yang tepat, kami bisa bertarung dengan McLaren,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Las Vegas secara teori lebih bersahabat bagi Red Bull berkat sektor berkecepatan tinggi, sedangkan Qatar dan Abu Dhabi kemungkinan lebih cocok untuk McLaren yang kuat di tikungan menengah. Kendati begitu, Marko menegaskan prediksi seperti itu kini tidak lagi sepenting dulu.