Legenda Golf Jepang Masashi “Jumbo” Ozaki Wafat pada Usia 78 Tahun
Dengan ayunan kuat, karisma, dan gaya khas—sering mengenakan kemeja sutra dan celana longgar— Masashi “Jumbo” Ozaki kerap dijuluki “Arnold Palmer-nya Jepang.” (Foto: Golf Digest)
Masashi “Jumbo” Ozaki, ikon besar golf Jepang dan anggota World Golf Hall of Fame, meninggal dunia pada Rabu (24/12) di Jepang setelah berjuang melawan kanker usus besar.
Ozaki tutup usia pada umur 78 tahun, demikian diumumkan Japan Golf Tour. Kepergiannya menutup perjalanan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah golf Asia.
Ozaki dikenal sebagai pegolf Jepang dengan jumlah kemenangan terbanyak sepanjang masa.
Ia meraih total 113 kemenangan di berbagai turnamen di seluruh dunia, termasuk 94 gelar selama karier 29 tahun di Japan Golf Tour (JGT).
Kemenangan terakhirnya di tur domestik datang pada ANA Open, saat ia berusia 55 tahun—sebuah bukti daya saing luar biasa yang melampaui generasi.
Di puncak kariernya, Ozaki pernah menempati peringkat kelima dunia pada 1996 ketika berusia 49 tahun.
Meski kerap dianggap kurang mendapat pengakuan global karena jarang menang di luar Jepang—satu-satunya gelar internasionalnya adalah New Zealand PGA Championship—kontribusinya terhadap golf tidak terbantahkan.
Pengakuan tertinggi datang pada 2011 ketika ia dilantik ke World Golf Hall of Fame.
“Dia sosok yang tak tergantikan dalam pembahasan golf putra, baik saat ini maupun di masa depan,” tulis Japan Golf Tour dalam unggahan media sosialnya.
Sepanjang kariernya, Masashi “Jumbo” Ozaki tampil di 49 turnamen major. Hasil terbaiknya tercatat di U.S. Open 1989 di Oak Hill, ketika ia finis tiga pukulan di belakang juara Curtis Strange.
Ia juga 19 kali tampil di Masters, dengan penampilan terakhir pada 2000 saat berusia 53 tahun dan finis T-28.
Ozaki merupakan pionir yang membuka jalan bagi generasi pegolf Jepang berikutnya.
Isao Aoki menjadi pegolf Jepang pertama yang masuk Hall of Fame, sementara Hideki Matsuyama mencetak sejarah sebagai pegolf Jepang pertama yang menjuarai major di Masters 2021—keduanya terinspirasi, secara langsung maupun tidak, oleh sosok Ozaki.
Di level domestik, prestasi Ozaki nyaris tak tertandingi. Ia menjuarai Japan Open lima kali dan Japan PGA Championship enam kali.
Ia juga memimpin daftar uang JGT sebanyak 12 kali, rekor yang masih bertahan, termasuk lima musim beruntun dari 1994 hingga 1998. Gelar uang terakhirnya diraih pada 2002, kembali di usia 55 tahun.
Saat dilantik ke Hall of Fame, Masashi “Jumbo” Ozaki mengakui satu penyesalan terbesarnya adalah tidak lebih sering bermain di luar Jepang.
Namun, ia menegaskan dedikasinya sepenuhnya untuk golf Jepang dan menyatakan rasa syukur atas penghargaan tersebut.
Dengan ayunan kuat, karisma, dan gaya khas—sering mengenakan kemeja sutra dan celana longgar—Ozaki kerap dijuluki “Arnold Palmer-nya Jepang.”
Bakatnya pun melampaui golf: ia bermain gitar dan bahkan memiliki beberapa lagu yang masuk tangga lagu pop Jepang.
Kepergian Masashi “Jumbo” Ozaki meninggalkan warisan besar bagi dunia golf, khususnya di Jepang. Ia bukan sekadar juara, melainkan simbol era, inspirasi lintas generasi, dan figur yang membentuk identitas golf Jepang modern.
Artikel Tag: Masashi “Jumbo” Ozaki
Published by Ligaolahraga.com at https://dev.ligaolahraga.com/golf/legenda-golf-jepang-masashi-jumbo-ozaki-wafat-pada-usia-78-tahun
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini