Francesco Bagnaia Harus Bangkitkan Amarah Lagi Demi Bertahan di Ducati
Francesco Bagnaia
Berita MotoGP: Waktu Francesco Bagnaia bersama Ducati semakin menipis. Untuk mengamankan masa depannya jelang perubahan regulasi MotoGP 2027, sang juara dunia dua kali ini dituntut menemukan kembali mental bertarung yang pernah membawanya ke puncak.
Francesco Bagnaia sadar betul bahwa musim MotoGP 2026 akan menjadi penentu masa depannya di Ducati. Kontraknya berakhir pada akhir 2026, sementara pabrikan asal Borgo Panigale ingin memasuki era regulasi baru 2027 dengan duet pebalap terkuat tanpa celah kelemahan.
Sayangnya performa Bagnaia sepanjang 2025 justru menimbulkan tanda tanya besar. Ia kesulitan beradaptasi dengan Ducati GP25 dan tampil inkonsisten, terutama pada paruh kedua musim. Situasi ini semakin kontras karena rekan setimnya Marc Marquez, justru mendominasi kejuaraan dengan motor yang sama.
CEO Aprilia, Massimo Rivola, menilai masalah utama Bagnaia bukan sekadar teknis, melainkan hilangnya rasa percaya diri. Ducati sendiri mengakui bahwa perangkat ride height device turut menyulitkan Bagnaia, dan isu tersebut harus diselesaikan selama jeda musim dingin.
Namun kunci kebangkitan Bagnaia mungkin terletak pada mentalitasnya sendiri. Pada musim 2022, ia pernah berada dalam posisi tertekan setelah tertinggal 91 poin dari Fabio Quartararo. Saat itu, Bagnaia menunjukkan sikap “sangat marah” yang justru menjadi titik balik kebangkitannya.
“Saya marah, sangat marah,” kata Bagnaia kala itu. “Rasanya aneh, karena kecelakaan itu seperti terjadi di kondisi basah padahal lintasan kering.”
Mental penuh amarah tersebut mendorongnya tampil lebih agresif, berani mengambil risiko, dan akhirnya merebut gelar juara dunia. Kembali ke pola pikir sebagai underdog, terutama saat harus menghadapi Marc Marquez di dalam tim sendiri, diyakini bisa menjadi obat bagi Bagnaia.
Namun sikap tersebut bukan soal emosi negatif, melainkan dorongan untuk mendorong batas kemampuan dan memulihkan keyakinan diri yang sempat hilang. Jika mampu melakukannya sejak tes pramusim, Bagnaia berpeluang besar mengamankan masa depannya di Ducati.
Di sisi lain, Bagnaia juga memiliki keuntungan tersendiri. Absennya Marquez pada empat seri terakhir 2025 membuat Ducati kembali menjadikannya pemimpin tim. Ia memegang peran penting dalam pengembangan motor 2026, termasuk pada tes pascamusim di Valencia.
Artinya, setelan motor akan lebih mengarah pada preferensi Bagnaia, dan Marquez harus beradaptasi saat kembali. Bagnaia pun menegaskan bahwa hubungannya dengan Ducati tetap baik dan merasa tim masih mempercayainya.
Namun di MotoGP, kepercayaan tidak datang tanpa hasil. Jika Francesco Bagnaia ingin tetap mengenakan seragam merah Ducati pada 2027, ia harus membuktikannya di lintasan dengan kecepatan, konsistensi, dan mental “sangat marah” yang pernah membuatnya juara dunia.
Artikel Tag: Francesco Bagnaia, MotoGP 2026, Ducati
Published by Ligaolahraga.com at https://dev.ligaolahraga.com/motogp/francesco-bagnaia-harus-bangkitkan-amarah-lagi-demi-bertahan-di-ducati
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini