Sisi Pribadi Marc Marquez, Tak Kejar Rekor Rossi dan Enggan Anaknya Balapan

Marc Marquez
Berita MotoGP: Marc Marquez berbicara tentang hal-hal yang jarang ia ungkap, mulai dari pandangannya soal rekor Valentino Rossi hingga keputusannya yang tegas untuk tidak mengizinkan anaknya kelak menjadi pebalap.
Marc Marquez tampil di paddock Motegi dengan ketenangan yang berbeda dari biasanya. Di tengah peluang besar meraih gelar dunia ketujuh di kelas MotoGP sekaligus yang pertama bersama Ducati, ia justru memilih berbicara tentang makna hidup dan karier, bukan sekadar gelar atau rekor.
Saat ditanya apakah kemenangan kali ini akan menjadikannya pebalap terbesar sepanjang masa, Marquez menjawab tanpa ragu. "Saya tidak setuju," ucapnya. Menurutnya, penilaian seorang pebalap seharusnya dilihat dari data dan angka, bukan sekadar opini publik. Meski begitu, ia menambahkan bahwa karier seorang atlet tidak hanya diukur dari statistik, tetapi juga dari perjuangan, cedera, dan kemampuan beradaptasi di masa sulit.
Marquez menilai gelar tahun ini memiliki arti lebih dari sekadar angka. Setelah mengalami masa-masa berat dengan cedera dan operasi, ia menganggap langkah meninggalkan Honda dan bergabung dengan Ducati sebagai keputusan besar yang muncul karena keadaan, bukan ambisi pribadi.
Ketika disinggung soal kemungkinan menyamai sembilan gelar Valentino Rossi, Marquez mengaku hal itu bukan motivasi utama. Ia mengagumi Rossi dan Dani Pedrosa sejak kecil, namun merasa dirinya lebih mirip Pedrosa karena gaya dan postur tubuh. Ia juga menjelaskan bahwa selebrasi ikonik di podium Misano dengan seragam merah Ducati bukan sekadar aksi panggung, melainkan simbol semangat baru dalam kariernya.
Marquez juga menegaskan bahwa pesaing terberat dalam kariernya bukanlah pembalap lain, melainkan dirinya sendiri. Ia percaya penting bagi seorang atlet untuk menjaga fokus dan kepercayaan diri agar bisa berkembang tanpa tekanan dari luar.
Dalam kesempatan yang sama, Marquez memperlihatkan sisi personalnya yang jarang terlihat. Ia dengan tegas mengatakan tidak ingin anaknya kelak mengikuti jejaknya di dunia balap motor. "Tidak, karena saya tidak ingin mereka mengalami hal yang saya alami," ungkapnya.
Marquez juga menyebut sejumlah sosok yang menjadi inspirasinya selama masa pemulihan, seperti Alberto Puig, Mick Doohan, dan Rafael Nadal. Dukungan dari orang-orang tersebut membuatnya kembali bangkit setelah melewati masa paling sulit dalam hidupnya.
Kini, di balik citra pebalap tangguh yang agresif di lintasan, Marc Marquez memperlihatkan sisi yang lebih manusiawi. Ia adalah juara yang belajar dari penderitaan, menjaga keseimbangan antara ambisi dan ketenangan, serta memahami arti kemenangan yang sesungguhnya.
Artikel Tag: Marc Marquez, Valentino Rossi, MotoGP 2025, Ducati Lenovo
Published by Ligaolahraga.com at https://dev.ligaolahraga.com/motogp/sisi-pribadi-marc-marquez-tak-kejar-rekor-rossi-dan-enggan-anaknya-balapan
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini