Berita Tenis: Forbes Prediksi Sharapova Bakal Kehilangan 50 Juta USD

Ligaolahraga - Federasi Tenis Internasional pada Rabu (8/6/2016) telah mengeluarkan keputusan sanksi terhadap Maria Sharapova untuk tidak diizinkan menggeluti dunia tenis pro selama dua tahun. Dengan adanya sanksi tersebut, Forbes memprediksi petenis jelita asal Rusia tersebut akan kehilangan pendapatan sekitar 50 juta USD.

Ligaolahraga - Federasi Tenis Internasional pada Rabu (8/6/2016) telah mengeluarkan keputusan sanksi terhadap Maria Sharapova untuk tidak diizinkan menggeluti dunia tenis pro selama dua tahun. Dengan adanya sanksi tersebut, Forbes memprediksi petenis jelita asal Rusia tersebut akan kehilangan pendapatan sekitar 50 juta USD.

Maria Sharapova yang baru saja dikenakan sanksi dua tahun tidak boleh menekuni tennis pro berpotensi kehilangan pendapatan sebesar 50 juta USD, demikian prediksi Forbes.

Federasi Tenis Internasional telah mengeluarkan keputusannya pada Rabu (8/6/2016) sebagai respon terhadap kasus yang terjadi pada Sharapova di Australia Terbuka pada Januari lalu yang kedapatan menggunakan meldonium yang masuk kategori obat terlarang digunakan oleh para atlet.

Federasi tennis Internasional juga mengumumkan bahwasanya petenis cantik Rusia itu bisa saja mendapat hukuman 4 tahun tidak boleh terjun di kancah tennis pro, namun karena Sharapova dianggap tidak sengaja, maka hukumannya dikurangi dua tahun.

Dengan adanya sanksi yang telah dikeluarkan itu, maka Sharapova batal membela  negaranya di Olimpiade Rio de Janeiro pada musim panas ini.

Sharapova yang merupakan petenis peraih medali perak Olimpiade 2012 itu juga bakal melewatkan delapan turnamen grand slam yang setiap tahunnya memiliki empat event yaitu Australia terbuka, Prancis Terbuka, Wimbledon dan Amerika Serikat Terbuka.

Sanksi terhadap Sharapova tersebut mulai berlaku sejak 26 Januari 2016 lalu dan kemungkinan ia juga harus absent pada Australia Terbuka 2018 mendatang.

Seperti diketahui, Sharapova kedapatan menggunakan obat meldonium yang juga akrab dikenal sebagai mildronate di Australia Terbuka lalu.

Sharapova sendiri pada bulan Maret lalu mengakui bahwa ia telah mengkonsumsi obat itu sejak tahun 2006 silam dan tidak mengetahui bila obat itu masuk dalam kategori obat terlarang.

Sharapova dalam pengakuannya saat itu mengatakan bahwa ia memerlukan pasokan meldonium untuk meningkatkan aliran oksigen dan memperlancar aliran darahnya karena ia memiliki factor keturunan yang terjangkit diabetes dan penyakit jantung.

Sharapova dikabarkan akan mengajukan banding atas sanksi yang telah dikeluarkan oleh Federasi Tenis Internasional itu.

Artikel Tag: Tenis, Maria Sharapova, ITF