Berita Tenis: Novak Djokovic Ingin Tutup 2016 Dengan Gemilang

Ligaolahraga – Berita Tenis: Petenis nomor wahid dunia Novak Djokovic mengarungi paruh pertama tahun 2016 dengan gemilang. Namun masuk paruh kedua, aura kegemilangan 'Joker, – julukannya – seperti menguap. Kini, dia ingin menutup tahun ini segemilang enam bulan pertama.

Ligaolahraga – Berita Tenis: Petenis nomor wahid dunia Novak Djokovic mengarungi paruh pertama tahun 2016 dengan gemilang. Namun masuk paruh kedua, aura kegemilangan 'Joker, – julukannya – seperti menguap. Kini, dia ingin menutup tahun ini segemilang enam bulan pertama.

“Sejujurnya, saya ingin lagi menemukan pikiran yang segar dan damai dalam menikmati olahraga ini dan menikmati keberadaan di lapangan tenis,” ujar Djokovic yang menjuarai 7 turnamen ATP tahun ini, termasuk dua titel Grand Slam.

Djokovic mengawali 2016 dengan menjuarai Qatar Open yang dimenangi tanpa kehilangan satu set pun. Termasuk saat menundukkan sang lawan di partai puncak, Rafael Nadal. Itu merupakan gelar ke-60 sepanjang karier profesionalnya.

Kemudian di Australia Open, dia mempertahankan gelarnya dengan mengalahkan Andy Murray di final. Sekaligus menambah koleksi gelar Grand Slam yang dijuarainya menjadi 11 buah – menyamai perolehan gelar Bjorn Borg dan Rod Laver.

Terpaksa mundur di perempat final Qatar Tennis Championship karena masalah pada matanya, sebulan kemudian Djokovic merajai turnamen BNP Paribas Open dan Miami Open. Dia hanya kehilangan satu set dalam dua turnamen pertama ATP World Tour Masters 1000 itu.

Kalah mengejutkan di putaran kedua di Monte-Carlo Rolex Masters, petenis Serbia itu bangkit lagi dengan menjuarai turnamen Masters 1000 berikutnya, Mutua Madrid Open. Sayang, penampilan berikutnya di lapangan tanah liat, Internazionali BNL d’Italia, dia ditekuk Murray di final.

Toh Djokovic berhasil “membalas dendam” setelah menundukkan petenis Inggris tersebut di partai puncak France Open. Tak hanya itu, sukses di Paris ini juga berarti dia mencapai “Career Grand Slam” dan menjadi orang ke-3 yang menjuarai keempat turnamen Grand Slam secara beruntun.

Setelah itulah, Djokovic seperti kesulitan memulihkan tenaganya. Kalah di babak ketiga Wimbledon dari Sam Querrey, dia masih bisa menghibur diri dengan menggondol gelar turnamen Masters 1000 keempatnya tahun ini, Canada Open.

Alih-alih jadi pemanasan yang bagus jelang Olimpiade Rio, Djokovic malah tersingkir di babak pertama pesta akbar empat tahunan itu. Juan Martin Del Potro memupus impiannya untuk menggondol emas. Dia kemudian menarik diri dari Cincinnati Masters.

Dia sengaja absen di turnamen Masters 1000 itu demi mengisi baterenya untuk US Open. Sialnya, Djokovic tampil bak pesakitan saat berhadapan dengan Stan Wawrinka di partai final. Terpincang-pincang dan beberapa kali meminta “time out”, tapi akhirnya gagal mempertahankan gelarnya dari petenis Swiss itu.

Di sisa tahun ini, Djokovic dijadwalkan tampil di empat turnamen: Tiongkok Terbuka, Shanghai Masters, Paris Masters, dan terakhir ATP World Tour Finals.

Artikel Tag: Novak Djokovic, grand slam, Andy Murray, Tenis