Novak Djokovic Puji Stan Wawrinka Yang Acap Kali Diremehkan

Penulis: Dian Megane

Kamis 06 Nov 2025, 20:57 WIB - 336 views

Novak Djokovic Sanjung Stan Wawrinka Yang Acap Kali Diremehkan — Novak Djokovic [image: reuters]

Berita Tenis: Novak Djokovic memiliki pengalaman lebih dari 20 musim ketika berkiprah di turnamen ATP. Jadi, menurutnya siapa petenis yang paling diremehkan yang pernah ia hadapi?

Pengakuan Menarik Iga Swiatek Usai Masuki Wilayah Yang Belum Dipetakan

Petenis berkebangsaan Serbia tentu memiliki banyak pilihan untuk dipilih seetlah melakoni hampir 1.400 pertandingan sejak ia debut di turnamen ATP pada musim 2004 di Croatia Open, Umag. Di sepanjang kariernya, ia telah melakoni 143 final, memenangkan total 100 gelar dengan 24 di antaranya merupakan gelar Grand Slam. Memilih hanya satu petenis mungkin menjadi tugas yang sulit baginya, tetapi ada satu nama yang terlintas di benaknya.

Dalam wawancara dengan atptour.com, mantan petenis peringkat 1 dunia memilih Stan Wawrinka sebagai petenis paling diremehkan yang pernah ia hadapi. Kedua petenis telah berhadapan satu sama lain sebanyak 27 kali pada periode 2006 – 2023, dengan petenis berkebangsaan Serbia memenangkan 21 di antaranya. Tetapi dua kemenangan petenis berkebangsaan Swiss dalam rivalitas mereka terjadi di final bergengsi, yaitu final French Open musim 2015 dan final US Open musim 2016.

“Stan, saya pikir ia petenis yang kurang diapresiasi dan diremehkan mempertimbangkan bahwa ia petenis yang telah mengantongi tiga gelar Grand Slam,” ungkap Djokovic.

“Saya pikir orang-orang seringkali lupa tentang dirinya dan hal yang telah ia raih. Ia telah meraih lebih dari 90 persen pencapaian petenis sepanjang sejarah, jadi, saya mungkin akan memilihnya.”

Wawrinka yang menginjak usia 41 tahun pada bulan Maret, pekan ini berkompetisi di Hellenic Championhip, Athena sebelum kalah dengan tiga set yang berlangsung sengit melawan petenis peringkat 9 dunia, Lorenzo Musetti.

Petenis berkebangsaan Swiss, Wawrinka saat ini menghuni peringkat 159 dunia, tetapi pernah menghuni peringkat 3 dunia. Meskipun menjadi petenis tertua di peringkat 200 besar, kecintaan sang petenis terhadap olahraga ini memperlihatkan tidak ada tanda-tanda untuk berhenti.

“Saya pikir pada akhirnya, hal paling penting adalah mencintai hal yang anda lakukan,” tutur Wawrinka baru-baru ini. “Menikmati prosesnya, menikmati perjalanannya. Menjadi petenis, itu kehidupan yang mengagumkan. Jika anda bersemangat tentang olahraga anda, sungguh sangat istimewa bisa melakukan perjalanan ke seluruh dunia untuk bermain tenis.”

Sejauh ini dalam kariernya, petenis berkebangsaan Swiss telah mengoleksi 16 gelar dan mengantongi hadiah uang lebih dari $37,7 juta. Turnamen di Athena merupakan turnamen ATP terakhir sang petenis pada musim ini.

Sementara Djokovic sendiri belum mengonversi apa turnamen terakhirnya pada musim ini setelah baru-baru ini menepis pernyataan presiden federasi tenis Italia yang menyatakan bahwa sang petenis berkomitmen bermain di ATP Finals pekan depan.