Perjalanan Amanda Anisimova Di US Bukan Hanya Impresif, Tapi Jadi Penebusan

Amanda Anisimova [image: USTA]
Berita Tenis: Hanya beberapa waktu lalu di London, Iga Swiatek menyebabkan kekalahan brutal tanpa balas terhadap Amanda Anisimova di final Wimbledon musim 2025.
Banyak pihak bertanya-tanya, bagaimana petenis AS akan atau bahkan bangkit dari kekalahan tersebut dan butuh waktu berapa lama.
Petenis berusia 24 tahun pun memberikan jawaban meyakinkan atas semua pertanyaan tersebut di US Open pekan lalu, yang puncaknya adalah bermain di Arthur Ashe Stadium untuk melakoni final sebelum kalah dari Aryna Sabalenka.
Petenis yang kisahnya berevolusi dari kisah yang menyedihkan menjadi kisah yang inspiratif dalam 18 bulan terakhir, melakoni final Grand Slam yang hanya sedikit orang, termasuk banyak psikolog, bayangkan akan ia lakoni.
“Sejujurnya, saya merasa sudah melakukan yang terbaik dengan semua itu,” ungkap Anisimova yang merujuk pada pencarian yang sering dideklarasikan untuk menemukan kesadaran, menemukan solusi atas tekanan yang ia rasakan, dan menikmati permainan tenisnya.
“Juga, mendengarkan tentang Wimbledon setiap hari selama dua pekan terakhir, maksud saya, saya telah melakukannya dengan sangat baik. Saya telah mencoba untuk membalikkan segalanya demi diri saya sendiri. Tentu saja kali ini lebih baik daripada final terakhir saya, tetapi ya, sekali lagi, pertandingan kali ini adalah pertandingan yang sangat sulit. Ia menyulitkan saya.”
“Saya tidak menang kali ini, jadi tentu saja saya tidak cukup berusaha. Itulah kenyataannya dan saya harus menerimanya. Ya, saya merasa jika saya berjuang lebih keras, mungkin saya akan memberi diri saya lebih banyak kesempatan, tetapi saya merasa seperti berada di posisi paling belakang kali ini.”
“Saya terus meyakinkan diri sendiri bahwa saya bisa melakukannya dan saya percaya pada diri saya sendiri. Saya terus mengatakannya berulang-ulang, tidak hanya saat pertandingan, tetapi sepanjang hari. Saya terus mengulang-ulang afirmasi itu. Pertandingan kali ini adalah pertandingan yang menegangkan. Ada emosi yang campur aduk.”
Setelah final, Anisimova membantah bahwa penampilan yang tidak konsisten ada hubungannya dengan kelelahan. Ia justru berkata, “Jelang final rasanya saya merasa sangat gugup dan itu sesuatu yang sedang saya coba perbaiki.”
Dalam dua pekan terakhir ini, petenis tuan rumah menunjukkan bahwa ia lebih dari sekadar mampu bangkit kembali, baik dalam hal besar maupun kecil. Ia adalah sosok yang tangguh dengan permainan yang luar biasa dan ia telah memantapkan dirinya sebagai calon juara Grand Slam baru untuk musim 2026.
Saat penyerahan trofi, Anisimova berterima kasih kepada penonton dan menggambarkan turnamennya sebagai “dua pekan yang luar biasa.” US Open juga merupakan penebusan baginya.
Artikel Tag: Tenis, US Open, Amanda Anisimova
Published by Ligaolahraga.com at https://dev.ligaolahraga.com/tenis/perjalanan-amanda-anisimova-di-us-bukan-hanya-impresif-tapi-jadi-penebusan
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini