Valentin Vacherot Akhiri Kisah Dongeng Dengan Trofi Kemenangan Di Shanghai

Valentin Vacherot [kanan] dan Arthur Rinderknech [kiri] [image: reuters]
Berita Tenis: Kiprah gemilang Valentin Vacherot dan Arthur Rinderknech di Shanghai Open musim 2025 berakhir bak dongeng pada hari Minggu (12/10) waktu setempat.
Kecolongan set pertama, petenis berkebangsaan Monako bangkit dan mengalahkan sepupu sekaligus mantan rekan setimnya di kampus, Rinderknech dengan 4-6, 6-3, 6-3 di final Shanghai Open, kemenangan yang mengantarkannya meraih gelar pertama dalam kariernya di turnamen ATP.
Dengan demikian, petenis peringkat 204 dunia asal Monako kini menjadi juara turnamen Masters 1000 dengan peringkat terendah dalam sejarah (sejak 1990).
“Sungguh tidak nyata apa yang baru saja terjadi. Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi sekarang. Saya bahkan tidak bermimpi, ini benar-benar gila,” seru Vacherot.
“Saya sangat senang dengan penampilan saya selama dua pekan terakhir. Saya hanya ingin berterima kasih kepada semua orang yang telah membantu karier saya sejak awal. Pasti ada satu yang kalah, tetapi saya rasa ada dua pemenang hari ini, satu keluarga yang menang. Dan saya pikir untuk olahraga tenis, kisah ini sungguh tidak masuk akal.”
Bertanding di hadapan penonton yang memadati stadion di salah satu turnamen terbesar, Shanghai Open, suasana final terasa begitu berbeda dengan masa-masa mereka di Texas A&M University, tempat mereka bermain berdampingan pada musim 2018.
Tujuh musim kemudian, jalan hidup mereka berbeda. Rinderknech tiba di Shanghai dengan pencapaian tertinggi dalam kariernya, yaitu menghuni peringkat 42 dunia, dengan hasil terbaiknya adalah melakoni final di ATP level 250 yang digelar di Adelaide pada musim 2022. Ia belum pernah lolos melewati babak ketiga di turnamen Masters 1000 sampai pekan ini.
Namun, kebangkitan petenis berkebangsaan Monako terbukti lebih mustahil. Ia tiba di Shanghai dengan hanya mengantongi satu kemenangan di turnamen ATP, yang diraihnya awal musim ini di Monte Carlo. Ia menjadi finalis dengan peringkat terendah dalam sejarah turnamen Masters 1000 (sejak 1990) dan dalam dua pekan yang tidak terlupakan, ia mengubah arah kariernya.
“Saya merasa ketika saya tertinggal, saya tidak punya pilihan lain dan harus mengeluarkan kemampuan terbaik saya,” sambung Vacherot tentang rekor impresifnya dalam bangkit dari ketertinggalan.
“Di set pertama, saya tidak melakukan itu dan ia bermain dengan lebih baik daripada saya. Saya memanfaatkan kesempatan pertama untuk memanfaatkan peluang break di set kedua dan dari situ penonton semakin terlibat dan kami bermain lebih baik di paruh kedua pertandingan.”
Petenis berusia 26 tahun kini menjadi merupakan petenis kedelapan yang memenangkan gelar pertama dalam kariernya pada musim ini dan menjadi petenis kelima dalam sejarah yang berhasil meraih gelar pertamanya dengan memenangkan turnamen Masters 1000, setelah Jakub Mensik yang meraih prestasi serupa awal musim ini di Miami.
Petenis berkebangsaan Monako meninggalkan Shanghai dengan naik 164 peringkat ke peringkat 40 dunia, sehingga ia menembus peringkat 100 besar dan 50 besar untuk kali pertama kali dalam kariernya. Ia juga membawa pulang hadiah uang sebesar $1.124.380, setelah sebelumnya mengumpulkan $594.077 di sepanjang kariernya sebelum dua pekan ini.
“Saya hanya berusaha mengalahkan lawan di sisi lain net,” ujar Vacherot tentang dinamika menghadapi Rinderknech. “Saya mencoba untuk berpura-pura bahwa lawan saya adalah sepupu saya dan orang yang telah saya latih dan saya kenal sejak kecil. Pertandingan itu sangat sulit dan dia bermain dengan lebih baik daripada saya di set pertama, mengatasi tekanan. Tetapi saya menemukan cara untuk membalikkan keadaan.”
Artikel Tag: Tenis, Shanghai Open, Valentin Vacherot, Arthur Rinderknech
Published by Ligaolahraga.com at https://dev.ligaolahraga.com/tenis/valentin-vacherot-akhiri-kisah-dongeng-dengan-trofi-kemenangan-di-shanghai
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini