Dillian Whyte Puji Peran Mitra Sparring Yang Dulu Sering “Meninjunya”

Dillian Whyte berlatih di Portugal di bawah pelatih veteran Buddy McGirt, dan kehadiran Perez menambah lapisan lain dalam persiapannya. (Foto: Fight TV)
Sepuluh tahun lalu, Dillian Whyte masih seorang petinju muda yang berusaha menemukan tempatnya di kancah profesional.
Sepuluh tahun lalu, Dillian Whyte masih seorang petinju muda yang berusaha menemukan tempatnya di kancah profesional.
Saat itu, ia sering berlatih tinju dengan Mike Perez, yang saat itu merupakan calon juara dunia kelas berat. Latihan-latihan tersebut seringkali brutal, tetapi Whyte terus kembali untuk satu alasan sederhana: $500 per hari.
“Mike memukul-mukul saya saat itu,” kenang Dillian Whyte. “Saya tidak punya pengalaman. Tapi mereka membayar saya sekitar 500 dolar untuk berlatih dengannya. Saya berpikir, ‘Sial, saya akan datang ke sini setiap hari.’”
Pengalaman itu terbukti sangat berharga. Kini berusia 37 tahun, Whyte sedang mempersiapkan diri untuk apa yang mungkin menjadi pertarungan terpenting dalam kariernya — pertarungan melawan bintang muda berusia 20 tahun, Moses Itauma, di Riyadh, Arab Saudi, pada Sabtu malam.
Dan dalam sebuah kebetulan, Perez kembali masuk ke dalam hidupnya, kali ini sebagai lawan sparring yang membantunya mempersiapkan diri untuk tantangan tersebut.
“Aku mengenal Mike sejak 2015 saat pertama kali mulai tinju,” kata Whyte. “Dia mendukungku saat itu. Kariernya melambat kemudian, dan aku berkata, ‘Kau tahu apa, aku bisa membantumu.’”
Membawa Perez ke kamp latihan adalah langkah yang direncanakan. Itauma, meski baru berusia 20 tahun, sudah menduduki peringkat tinggi di berbagai badan pengatur tinju dan dianggap sebagai calon juara dunia masa depan.
Dengan tinggi 6 kaki 4 inci, prospek Inggris-Nigeria ini bukan petinju berat terbesar, tetapi seperti Perez, dia adalah petinju kidal — membuat pengalaman Perez sangat berharga.
Dillian Whyte berlatih di Portugal di bawah pelatih veteran Buddy McGirt, dan kehadiran Perez menambah lapisan lain dalam persiapannya.
“Berada di sekitar seseorang dengan lebih dari 500 pertandingan amatir sangat bermanfaat,” kata Whyte. “Mike memiliki keterampilan yang nyata. Dia juga seorang pria dewasa yang tidak takut memberi tahu saya ketika saya berbuat kesalahan. Saya menghormatinya atas apa yang telah dia capai.”
Perez, kini berusia 39 tahun dan bertarung terutama di kelas penjelajah, baru-baru ini aktif kembali setelah periode istirahat.
Dia mengakhiri masa istirahat 14 bulan pada Desember lalu dengan kemenangan TKO dalam 34 detik atas Israel Duffus di pertandingan pembuka kemenangan Whyte atas Ebenezer Tetteh.
Pada Juni, dia mengalahkan Steven Ward di ronde kesembilan, tak lama sebelum Fabio Wardley — petinju yang dikelola oleh Whyte — menumbangkan Justis Huni di acara yang sama.
Bagi Dillian Whyte, keterlibatan Perez terasa hampir seperti takdir. Dulu, Perez adalah orang yang memberikan pelajaran keras kepada seorang partner sparring muda, kini dia menjadi orang yang memberikan bimbingan dan persiapan.
Saat Whyte berusaha mengalahkan Itauma yang tak terkalahkan dan menghidupkan kembali harapannya untuk gelar dunia, kehadiran seorang partner sparring lama yang kini menjadi mentor mungkin saja menjadi pembeda.
Artikel Tag: Dillian Whyte
Published by Ligaolahraga.com at https://dev.ligaolahraga.com/tinju/dillian-whyte-puji-peran-mitra-sparring-yang-dulu-sering-meninjunya