Arthur Rinderknech Akui Pernah Berpikir Tentang Berhenti Dari Tenis
Arthur Rinderknech [image: getty images]
Berita Tenis: Perjalanan Arthur Rinderknech pada musim 2025 telah beralih dari sekadar gagasan pensiun menjadi pencapaian tertinggi dalam kariernya, semuanya hanya dalam waktu lima bulan.
Perjalanan penuh mimpi petenis berkebangsaan Prancis di Shanghai Open berakhir dengan kekalahan di final melawan sepupunya asal Monako, Valentin Vacherot. Meskipun kalah tiga set, ia dengan cepat menyadari skala pencapaiannya di turnamen Masters 1000 tersebut.
Pada pertengahan bulan Juni, petenis berusia 30 tahun memasuki babak kualifikasi di Queen's Club, London, dengan mengantongi catatan yang cukup baik, 5-15 untuk musim 2025. Dalam upacara penyerahan trofi yang mengharukan di Shanghai, ia mengenang bagaimana perjuangannya di awal musim ini telah mendorongnya ke ambang akhir karier profesionalnya dan menyebut pengaruh rekan senegaranya dari Prancis sekaligus mantan peringkat 10 besar, Lucas Pouille dalam membantunya membalikkan keadaan musim ini.
“Terima kasih kepada Lucas yang ada di rumah,” ungkap Rinderknech yang kini mencatatkan 21-11 sejak awal turnamen di Queen's Club.
“Kami memulai ketika saya ‘di bawah batas kemampuan’ lima bulan yang lalu. Saya sempat berpikir untuk berhenti bermain tenis di beberapa momen, karena saya tidak lagi melihat intinya. Anda percaya pada saya, anda memberi saya kesempatan dan percaya pada saya. Sekarang kami berada di peringkat 30 besar. Saya harap ini baru permulaan. Saya sangat berterima kasih kepada anda semua.”
Rinderknech juga memberikan pujian khusus untuk putri Pouille yang berusia empat tahun, Rose, “Saya juga ingin berterima kasih kepada Rose. Rose memberi saya jimat keberuntungan dan saya rasa itu jimat yang bagus. Terima kasih banyak, Rose.”
Petenis berkebangsaan Prancis mengalahkan sejumlah petenis unggulan seperti Alex Michelsen, Alexander Zverev, Jiri Lehecka, Felix Auger-Aliassime, dan Daniil Medvedev dalam perjalanan menuju final Shanghai Open. Ia akan naik 26 peringkat ke peringkat tertinggi dalam kariernya, peringkat 28 dunia, sementara ia juga akan meninggalkan Cina dengan kenangan indah setelah mencapai final terbesar dalam kariernya.
“Saya ingin berterima kasih kepada anda semua atas dukungan penuh,” ujar Rinderknech, berbicara kepada penonton di Stadion Qizhong.
“Luar biasa. Luar biasa bermain di lapangan utama. Kondisinya sempurna, salah satu lapangan utama terindah di dunia. Saya sangat menikmatinya. Saya menikmati pertarungannya. Saya memberikan segalanya di setiap pertandingan. Cuacanya panas. Cuacanya lembap. Saya sangat berkeringat.”
“Hari ini tidak cukup untuk meraih kemenangan, tetapi saya memberikan segalanya dan itulah yang terpenting. Saya sangat menikmati waktu saya di lapangan, jadi terima kasih kepada para penggemar Cina dan orang-orang Shanghai.”
Sementara kepada sepupunya, Vacherot, Rinderknech menyatakan, “Kepada Valentin, sepupu saya tersayang. Kau mengerahkan semua hal. Saya merasa sangat gembira untukmu, saya harap kau akan mendapatkan lebih banyak hal.”
Artikel Tag: Tenis, Shanghai Open, Arthur Rinderknech, Valentin Vacherot