Kebiasaan Lama Yang Membuat Leong Jun Hao Tersingkir Dari Kejuaraan Dunia
Leong Jun Hao/[Foto:NST]
Berita Badminton : Leong Jun Hao harus menyalahkan dirinya sendiri setelah tersingkir di putaran kedua tunggal putra Kejuaraan Dunia di Paris, kendati tampil gemilang melawan Kenta Nishimoto dari Jepang pada hari Rabu.
Pemain peringkat 25 dunia itu melaju ke game pertama dan unggul 6-0 di set penentuan, tetapi kemudian kembali pada kebiasaan lama yaitu memperlambat reli dan bertahan dengan buruk — kesalahan yang memberi Nishimoto jalur kehidupan yang dibutuhkannya.
Setelah bintang Jepang itu menetralisir permainan menyerang Jun Hao, bintang Malaysia itu pun hancur.
Meskipun sempat bangkit di akhir set penentuan, Nishimoto bertahan dengan kokoh untuk meraih kemenangan dramatis 17-21, 21-13, 25-23 dalam waktu 89 menit.
Leong Jun Hao menyelamatkan lima match point dari kedudukan 20-17 dan bahkan mempertahankan satu match point miliknya pada kedudukan 21-20, tetapi Nishimoto terbukti tidak dapat dipatahkan, dan memastikan kemenangan pada kesempatan keenamnya.
"Saya merasa sedih karena saya memimpin di game ketiga di awal, dan saya juga mempertahankan match point tetapi tidak berhasil menang," kata pemain berusia 26 tahun itu, yang baru saja menjalani debutnya di Kejuaraan Dunia.
"Saat itu (20-17), saya hanya mencoba segalanya dan mengerahkan segenap kemampuan saya, berusaha lebih berani. Saya puas dengan cara saya menyerang hari ini, tetapi pada akhirnya, itu tidak cukup."
Itu adalah kemenangan ketiga Nishimoto atas Leong Jun Hao dalam enam pertemuan.
Namun, yang lebih utama dari lawannya, kehancuran Jun Hao adalah kecenderungannya sendiri untuk kehilangan momentum di saat-saat yang menentukan — sebuah kelemahan yang memperpendek kampanyenya dan menggagalkan apa yang seharusnya menjadi kemenangan yang menentukan kariernya.
Dengan kekalahannya, harapan Malaysia di tunggal putra berakhir menyusul kekalahan Lee Zii Jia di babak pembukaan pada hari Senin.
Artikel Tag: Leong Jun Hao, Kenta Nishimoto, BWF Kejuaraan Dunia 2025