Andoni Iraola Akui Bournemouth Kewalahan Hadapi Fisik dan Bola Mati Leeds

Berita Liga Inggris: Manajer Bournemouth, Andoni Iraola, mengakui timnya kewalahan menghadapi intensitas permainan Leeds United saat bermain imbang 2-2 di Elland Road pada Sabtu (27/9) lalu.

Gol penyeimbang Junior Kroupi di masa tambahan waktu menyelamatkan The Cherries dari kekalahan, setelah sebelumnya tuan rumah membalikkan keadaan lewat keunggulan fisik dan bola mati.

Bournemouth sempat unggul lebih dulu melalui tendangan bebas Antoine Semenyo. Namun, Joe Rodon menyamakan kedudukan lewat sundulan dari situasi sepak pojok. Leeds kemudian berbalik unggul sembilan menit setelah jeda lewat sepakan Sean Longstaff, yang juga berawal dari kegagalan The Cherries mengantisipasi bola mati.

“Begitu mereka menyamakan kedudukan, Leeds terlihat lebih mungkin mencetak gol lagi. Mereka mengalahkan kami dengan energi dan intensitas,” ujar Andoni Iraola kepada Daily Echo.

Menurut Iraola, keunggulan Leeds United tidak hanya dari postur tubuh, tetapi juga etos kerja yang tinggi. “Mereka tim yang berlari sangat banyak. Biasanya kami juga tidak takut bermain dengan intensitas, tapi kali ini mereka lebih baik,” jelasnya.

Pelatih asal Spanyol itu menyoroti peran Brenden Aaronson yang banyak membantu di lini tengah. “Dia bukan winger tradisional, tapi sangat jujur dalam pekerjaannya. Mereka membaca duel di lini tengah, bola kedua, dan itu sangat merugikan kami,” tambahnya.

Iraola juga mengakui bahwa kekurangan pemain bertubuh tinggi akan menjadi masalah Bournemouth sepanjang musim. “Kami mungkin salah satu tim terpendek di liga. Sampai hari ini kami belum kebobolan dari set piece, tapi lawan menghukum kami,” ungkapnya.

Ia menyebut Adrien Truffert kesulitan saat berduel dengan Rodon di gol pertama. “Kami tidak punya enam pemain super tinggi untuk menjaga semua lawan. Itu hal yang harus kami terima, meski tentu akan kami coba perbaiki,” pungkasnya.

Artikel Tag: Andoni Iraola, Bournemouth, Leeds United, Premier League