Chris Wood Ingatkan Pemain Bisa Mogok Jika FIFA Abaikan Isu Kelelahan
Striker Nottingham Forest, Chris Wood. (Foto: Carl Recine/Getty Images)
Berita Liga Inggris: Penyerang Nottingham Forest, Chris Wood, menyuarakan kekhawatirannya soal padatnya jadwal sepak bola modern yang dinilai bisa mengancam kesehatan pemain. Ia bahkan menyebut ada potensi pemain melakukan aksi mogok jika badan sepak bola dunia tak segera membuat aturan perlindungan yang jelas.
Kekhawatiran itu muncul usai laporan terbaru dari serikat pemain dunia, FIFPRO, yang menyoroti minimnya waktu istirahat para pesepak bola. Dalam laporan tersebut, seluruh 12 tim yang dianalisis dari peserta Piala Dunia Antarklub musim panas ini tidak mendapat jatah libur minimal 28 hari seperti yang direkomendasikan FIFPRO. Hanya satu tim yang berhasil memenuhi syarat minimal 28 hari masa pramusim sebelum kompetisi dimulai.
Chris Wood, yang kini menjadi bagian dari FIFPRO Global Player Council, menegaskan perlunya langkah tegas agar pemain tidak terus jadi korban sistem. “Apakah mogok bisa terjadi? Itu mungkin saja. Tapi tentu saja kami tidak ingin sampai ke titik itu,” ujarnya. “Sebagai FIFPRO, kami ingin bekerja sama dengan FIFA dan badan sepak bola lain demi hasil yang lebih baik. Tujuannya melindungi para pemain sekarang dan di masa depan.”
Ia menyoroti padatnya kalender sepak bola yang nyaris tak memberi ruang istirahat. “Dari Piala Dunia Antarklub lalu menuju Piala Dunia tahun depan, banyak pemain yang tak punya cukup waktu untuk pulih. Ini soal bagaimana kita bisa bekerja sama mencari solusi tanpa harus sampai ke langkah ekstrem,” tambah Wood.
Sekretaris jenderal FIFPRO, Alex Phillips, menyinggung fakta bahwa dua pemenang Ballon d’Or terakhir — Rodri (2024) dan Ousmane Dembele (2025) — justru sedang mengalami cedera ketika menerima penghargaan. “Pertanyaannya, berapa lama lagi ini akan terus terjadi sampai pemilik klub pun sadar bahwa sistem ini merugikan bisnis mereka?” ujarnya.
FIFPRO sendiri kini tengah menempuh dua jalur hukum terhadap FIFA terkait kalender internasional yang dianggap diputuskan sepihak tanpa konsultasi memadai. Hubungan kedua organisasi pun memanas. FIFA bahkan menuding FIFPRO melakukan “pemerasan” dan mencoba bekerja sama dengan kelompok pemain lain yang dianggap tidak sah oleh FIFPRO.
Padahal, FIFA sempat mengumumkan langkah perbaikan pada Juli lalu dengan menetapkan libur wajib 21 hari bagi pemain di akhir musim. Namun, data FIFPRO menunjukkan 7 dari 12 klub peserta Piala Dunia Antarklub musim panas kemarin tetap tidak mematuhi aturan tersebut.
Pakar performa tinggi FIFPRO, Darren Burgess, menegaskan situasi ini ibarat “badai sempurna” yang mengabaikan aspek kemanusiaan. “Jumlah pertandingan terlalu banyak, waktu libur di bawah rekomendasi, masa pramusim juga kurang. Siklus ini terus berulang, dan itu bukan cara memperlakukan manusia,” jelasnya.
Artikel Tag: chris wood, Nottingham Forest, FIFA