Marco Silva Akui Gabriel Magalhaes Mustahil Dihentikan dari Bola Mati
Gabriel Magalhaes dipuji manajer Fulham, Marco Silva. (Foto: Jacques Feeney/Offside/Offside via Getty Images)
Berita Liga Inggris: Manajer Fulham, Marco Silva, mengakui bahwa bek Arsenal Gabriel Magalhaes hampir mustahil untuk dihentikan dalam situasi bola mati setelah timnya kalah 0-1 dari The Gunners di Craven Cottage, Sabtu (18/10) malam WIB.
Dalam laga tersebut, Arsenal tampil solid di lini belakang dan memastikan kemenangan lewat gol tunggal Leandro Trossard pada menit ke-58. Gol itu berawal dari skema tendangan sudut, di mana flick Gabriel Magalhaes di tiang dekat disambut Trossard yang menuntaskannya menjadi gol dari jarak dekat.
Assist tersebut menjadi keterlibatan ke-20 Gabriel dalam gol Arsenal sejak bergabung pada tahun 2020 — bukti kontribusinya yang tak hanya bertahan, tetapi juga mematikan dalam situasi set-piece. Marco Silva mengakui bahwa Fulham kesulitan mengantisipasi pergerakan dan lompatan bek asal Brasil tersebut.
“Gabriel melompat sangat tinggi, mustahil menghentikannya. Sangat sulit dikontrol,” ujar Silva kepada BBC Match of the Day. “Kami mencoba memblok pergerakannya dan sebagian besar berhasil, tapi pada satu momen kami terlalu terbuka dan memberi ruang padanya. Dari flick sekecil apa pun, bola bisa jadi ancaman besar di tiang jauh.”
Dalam konferensi pers setelah pertandingan, Silva menambahkan bahwa Arsenal memiliki kualitas luar biasa dalam situasi bola mati berkat para eksekutor mereka yang akurat. “Mereka punya pengambil bola mati yang hebat, dan itu membuat perbedaan. Arsenal mencetak sekitar 60 persen gol mereka dari bola mati, itu menunjukkan kekuatan mereka,” ungkapnya.
Silva menilai timnya sebenarnya cukup disiplin sepanjang laga, namun kehilangan fokus sesaat menjadi penentu hasil akhir. “Kami sudah bersiap menghadapi situasi itu, tapi melawan Arsenal Anda harus fokus selama 90 hingga 95 menit. Satu momen kehilangan konsentrasi sudah cukup membuat mereka menghukum kami.”
Artikel Tag: Marco Silva, Gabriel Magalhaes, fulham, Arsenal, Premier League