Kanal

Carlos Alcaraz Kukuhkan Diri Jadi Petenis Peringkat 1 Akhir Musim

Penulis: Dian Megane
14 Nov 2025, 18:07 WIB

Carlos Alcaraz [image: AP]

Berita Tenis: Carlos Alcaraz memastikan diri menjadi petenis peringkat 1 dunia akhir musim setelah mengalahkan Lorenzo Musetti dan mencatatkan 3-0 di fase grup ATP Finals, Turin musim 2025.

Petenis berkebangsaan Spanyol dan rivalnya, Jannik Sinner tiba di ATP Finals musim ini dengan terlibat persaingan memperebutkan posisi bergengsi tersebut, tetapi petenis berkebangsaan Spanyol menyelesaikan fase grup di Turin pekan  tanpa terkalahkan demi mengukuhkan diri jadi petenis peringkat 1 dunia akhir musim untuk kali kedua dalam kariernya.

“Sejujurnya, ini sangat berarti bagi saya. Menjadi petenis peringkat 1 dunia akhir musim selalu menjadi tujuan,” seru Alcaraz. “Di awal musim, saya melihat peringkat 1 sangat, sangat jauh dengan Jannik memenangkan hampir setiap turnamen yang diikutinya. Tetapi, sejak pertengahan musim hingga sekarang, saya menetapkan target untuk menjadi petenis peringkat 1 karena saya pikir target itu sudah ada. Saya berkesempatan bermain dengan luar biasa di banyak turnamen secara beruntun demi mendekatkan diri dengan Jannik dalam perebutan peringkat 1 dunia.”

“Lalu, dalam tiga, empat turnamen terakhir musim ini, saya bertarung ketat dengan Jannik untuk memperebutkan posisi ini dan akhirnya saya mendapatkannya. Bagi saya, ini berarti segalanya.”

Musim ini merupakan musim yang tidak terlupakan bagi petenis berusia 22 tahun yang pada musim 2022 menjadi petenis peringkat 1 termuda dalam sejarah (sejak 1973) yang berhasil menduduki posisi prestisius tersebut di akhir musim. Ia menjadi petenis aktif kedua yang berhasil menjadi petenis peringkat 1 dunia akhir musim lebih dari satu kali, setelah Novak Djokovic (8).

Juara French Open musim 2025 memulai musimnya dengan lolos ke perempatfinal Australian Open, di mana ia berusaha memenangkan satu-satunya gelar Grand Slam yang belum tercatat dalam daftar prestasinya. Tetapi sejak saat itu, ia telah menjadi kekuatan dominan di turnamen ATP.

Ia telah memenangkan delapan gelar pada musim 2025, termasuk dua gelar Grand Slam, tiga gelar Masters (Monte-Carlo, Roma, dan Cincinnati), dan tiga gelar turnamen ATP level 500 (Rotterdam, Queen's Club, dan Tokyo). Delapan trofi tersebut sejauh ini merupakan trofi terbanyak yang diraih sang petenis dalam satu musim.

Kemenangan di French Open dan Australian Open menjadikannya petenis termuda kedua di Open Era yang mampu mengangkat enam trofi Grand Slam, setelah Bjorn Borg, yang juga berusia 22 tahun ketika mencapainya.

Kemenangan petenis berkebangsaan Spanyol di French Open sangat berkesan. Ia berjuang keras demi mengamankan tiga peluang match point melawan Sinner di final yang berlangsung selama 5 jam 29 menit, menjadikannya final terlama dalam sejarah Grand Slam tersebut. Ia pun menjadi pemain kesembilan di Open Era yang bangkit dari ketertinggalan dua set demi memenangkan final Grand Slam dan petenis pertama yang melakukannya di French Open sejak musim 2004, ketika Gaston Gaudio berjuang keras mengalahkan Guillermo Coria.

Dengan memenangkan US Open yang diraihnya dengan hanya kehilangan satu set, Alcaraz menjadi petenis termuda dari empat petenis yang mampu meraih beberapa gelar Grand Slam di clay-court, hard-court, dan grass-cout. Djokovic, Rafael Nadal, dan Mats Wilander adalah tiga petenis lain yang meraih pencapaian tersebut.

Artikel Tag: Tenis, ATP Finals, French Open, Carlos Alcaraz

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru