Eks Pebalap F1 Ini Bela Manuver Agresif Liam Lawson di GP Italia
Liam Lawson
Berita F1: Duel sengit antara Liam Lawson (Racing Bulls) dan Yuki Tsunoda (Red Bull Racing) di GP Italia 2025 berakhir dengan insiden senggolan. Keduanya terlibat kontak di tikungan kedua chicane (Turn 4) Sirkuit Monza, membuat balapan mereka sama-sama berakhir dengan hasil mengecewakan.
Saat itu, Lawson mencoba melakukan manuver di sisi luar jalur pengereman menuju chicane. Namun, ia tidak cukup sejajar dengan mobil Tsunoda sehingga tidak mendapatkan perlindungan penuh berdasarkan regulasi overtaking F1. Tsunoda yang berada di jalur dalam tetap mengambil racing line normalnya, dan akhirnya kedua mobil bertabrakan hingga keluar lintasan.
Lawson sempat menuai kritik dari sejumlah pengamat F1 karena dinilai terlalu memaksakan diri. Namun, Perry McCarthy, mantan pebalap F1 yang kini jadi komentator ajang jet darat, membela manuver pebalap asal Selandia Baru itu.
“Menurut saya, Liam benar menaruh mobilnya di sisi luar. Jika bisa memaksa Yuki mengerem terlalu dalam di sisi dalam, maka Yuki tidak bisa masuk tikungan dengan benar,” jelas McCarthy kepada RacingNews365.
Ia menambahkan bahwa taktik Liam Lawson sebenarnya masuk akal. “Orang-orang di TV melewatkan hal ini. Saya mendukung apa yang coba dilakukan Liam, hanya saja dia tidak punya cukup ruang. Dia sedang berusaha menyalip, dan itu memang bagian dari pekerjaannya,” lanjutnya.
McCarthy juga menekankan bahwa duel tersebut tidak hanya sekadar perebutan posisi, melainkan bagian dari dinamika antara tim junior Red Bull (RB) dan tim utama Red Bull Racing. “Kamu harus menekan lawanmu, membuat mereka salah. Yuki berada di dalam, dia ingin sudut masuk lebih baik, tapi dengan posisi mobil Liam di luar, seharusnya Yuki mengubah cara masuk tikungan. Kalau tidak, akan ada risiko kesalahan,” paparnya.
Ia pun menegaskan: “Saya sepenuhnya mendukung taktik Liam.”
Artikel Tag: Liam Lawson, Racing Bulls, Red Bull Yuki Tsunoda, GP Italia