Kanal

Setelah Didepak Red Bull, Liam Lawson Ragukan Arah Karier F1-nya

Penulis: Abdi Ardiansyah
17 Sep 2025, 16:30 WIB

Liam Lawson

Berita F1: Liam Lawson mengakui bahwa mimpi masa kecilnya untuk menjadi juara dunia Formula 1 kini tidak lagi terlihat jelas. Hal ini terjadi setelah ia mengalami pengalaman pahit bersama Red Bull, tim yang sebelumnya menjadi puncak dari perjalanan panjang karier juniornya.

Lawson sempat mendapat kesempatan emas di akhir 2024 ketika dipromosikan ke kursi Red Bull Racing, menggantikan Sergio Perez. Ia langsung dipasangkan dengan Max Verstappen setelah hanya tampil dalam 12 Grand Prix bersama tim junior, enam di 2023 dan enam di 2024. Bagi Lawson, saat itu adalah realisasi dari semua kerja kerasnya sejak bergabung dengan akademi Red Bull pada 2019.

Namun, mimpi itu berakhir cepat. Setelah hanya dua balapan, di Australia dan China—sirkuit yang bahkan belum pernah ia jajal sebelumnya—manajemen tim memutuskan untuk menarik Lawson kembali ke Racing Bulls. Kursinya diberikan kembali kepada Yuki Tsunoda, sementara Lawson harus melanjutkan karier bersama tim satelit tersebut.

Kini, Lawson menghadapi tantangan baru dengan rekan setim rookie, Isack Hadjar, yang tengah naik daun dan digadang-gadang sebagai kandidat berikutnya untuk membela Red Bull di masa depan.

Berbicara kepada Sky Sports F1, Lawson ditanya apakah ia masih bermimpi kembali ke tim utama Red Bull. Jawabannya cukup mengejutkan.
“Ini sulit,” ujarnya. “Sejak kecil mimpi saya adalah menjadi juara dunia, meraih kemenangan di Formula 1, dan berada di level tertinggi olahraga ini. Itu masih tujuan utama saya, tetapi di mana saya bisa mewujudkannya, sekarang tidak sejelas yang saya bayangkan dulu.”

Lawson kini tercatat sebagai pembalap dengan masa terpendek dalam sejarah Red Bull Racing. Meski begitu, ia mengaku banyak belajar dari pengalaman singkat tersebut.
“Kalau diulang lagi, mungkin ada beberapa hal yang bisa dilakukan berbeda,” katanya. “Tapi begitulah balapan. Anda selalu belajar setelahnya, selalu melihat ke belakang, dan pasti ada hal-hal yang bisa diperbaiki.”

Meski penuh lika-liku, Liam Lawson tetap menegaskan bahwa ambisinya belum padam. Baginya, jalan menuju gelar juara dunia masih terbuka, meski jalurnya kini lebih berliku dari yang pernah ia bayangkan.

Artikel Tag: Liam Lawson, Red Bull, Racing Bulls, F1 2025

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru