Kanal

Zak Brown Sebut Budaya & Kekompakan Jadi Kunci Kejayaan McLaren

Penulis: Abdi Ardiansyah
11 Okt 2025, 12:05 WIB

Zak Brown

Berita F1: Keberhasilan McLaren mengunci gelar konstruktor Formula 1 untuk dua musim berturut-turut mendapat sorotan khusus dari CEO mereka, Zak Brown. Menurutnya, elemen “budaya dan kesatuan” tim adalah faktor paling krusial di balik prestasi spektakuler ini.

Brown mengenang bagaimana McLaren sempat berada di titik nadir pada awal musim 2023, ketika mobil mereka menjadi salah satu yang paling tidak kompetitif di grid. Transformasi sejak saat itu, menurut Brown, adalah salah satu pembalikan paling dramatis di dunia F1.

“Senang bisa berkumpul dan merayakan kesuksesan yang kami raih sebagai satu tim,” kata Brown. “Kita juga bisa mengenang era papaya McLaren, yang mulai dari 2018 dan baru benar-benar matang di 2023. Untuk bisa mewujudkan salah satu perubahan terbesar dalam sejarah F1, itu sesuatu yang bikin semua orang bangga.”

Brown kemudian memaparkan capaian McLaren selama era papaya hingga 2025: 18 pole position, 19 kemenangan, 67 podium, sembilan finis 1-2, serta gelar konstruktor berturut-turut. Semua itu menurutnya tidak bisa lepas dari nilai budaya, solidaritas, dan dukungan dari penggemar serta mitra tim.

Dalam perayaan di McLaren Technology Centre (MTC), pebalap mereka, Lando Norris dan Oscar Piastri, juga ikut memberi sambutan. Norris menyebut bahwa musim ini sangat istimewa karena dominasi mobilnya. “Menjadi juara dunia beruntun sama spesialnya dengan pencapaian pertama. Mobilnya sangat menyenangkan dikendarai setiap akhir pekan,” ujarnya.

Sementara itu, Piastri menggarisbawahi bahwa pencapaian ini bukan hanya soal gelar, melainkan bukti kerja keras semua orang di tim. “Kami telah menapak jalan panjang. Dikatakan sebagai salah satu musim paling dominan dalam sejarah F1, itu luar biasa. Semua ini mungkin karena setiap anggota tim memberi kontribusi,” katanya.

Meski telah meraih gelar konstruktor untuk tahun ini, fokus McLaren belum selesai. Perebutan gelar juara dunia pebalap masih berlangsung sengit antara Norris dan Piastri, dengan hanya selisih 22 poin dan enam seri tersisa musim ini.

Ke depan, tantangan bagi McLaren adalah mempertahankan momentum ini ketika regulasi baru F1 mulai berlaku tahun 2026. Bila mereka bisa menjaga budaya dan kesatuan tim, Zak Brown optimis tim bisa tetap berada di puncak kompetisi.

Artikel Tag: zak brown, McLaren, F1 2025, lando norris, Oscar Piastri

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru