Kanal

Ferrari Genap Setahun Puasa Kemenangan, McLaren Kian Tak Terkejar

Penulis: Abdi Ardiansyah
28 Okt 2025, 18:30 WIB

Charles Leclerc

Berita F1: Ferrari kembali mengalami masa sulit di musim Formula 1 2025. Tepat setahun sejak kemenangan terakhir mereka lewat Carlos Sainz di GP Meksiko 2024, tim asal Maranello belum juga menambah koleksi kemenangan, sebuah kenyataan pahit bagi skuad yang sempat hampir merebut gelar konstruktor musim lalu.

Kemenangan di Autódromo Hermanos Rodríguez setahun silam menjadi momen terakhir tim tampil di puncak. Kini, performa mereka anjlok drastis. Setelah tampil sebagai penantang gelar di 2024, musim 2025 justru menjadi periode tanpa kemenangan, dengan tim tertinggal jauh dari McLaren yang mendominasi lewat duet Lando Norris dan Oscar Piastri.

Ferrari kini duduk di posisi ketiga klasemen konstruktor, terpaut hingga 357 poin dari McLaren yang sudah memastikan diri sebagai juara dunia konstruktor. Tim berjuluk “Si Kuda Jingkrak” itu bahkan harus berjuang keras menahan tekanan dari Mercedes dan Red Bull untuk mempertahankan posisi tiga besar.

Keterpurukan ini mengingatkan pada masa kelam mereka di era sebelumnya, terutama musim 2020 dan 2021 ketika mereka gagal bersaing dan tak mencatat satu pun kemenangan. Meski begitu, paceklik kali ini masih belum menyamai rekor terburuk tim, yakni 45 balapan tanpa kemenangan antara GP Singapura 2019 hingga GP Bahrain 2022.

Masalah utama Ferrari musim ini terletak pada mobil SF-25 yang dinilai terlalu sensitif terhadap perubahan tinggi sasis (ride height). Ketidakseimbangan tersebut membuat tim kesulitan menemukan setelan ideal di berbagai sirkuit. Akibatnya, mereka harus menggunakan konfigurasi konservatif yang mengorbankan downforce, faktor penting untuk kecepatan di tikungan.

Prinsipal tim, Fred Vasseur, bahkan sempat berseloroh bahwa “McLaren adalah sumber frustrasi terbesar kami tahun ini” ketika ditanya soal penyebab penurunan performa timnya.

Sepanjang musim, Ferrari hanya mampu mengamankan tujuh podium, jauh menurun dibandingkan 22 podium yang mereka raih tahun lalu. McLaren dan Red Bull yang lebih efisien dalam pengembangan mobil membuat jarak performa semakin melebar.

Dengan empat seri tersisa, peluang Ferrari untuk memecah kebuntuan semakin menipis. Jika gagal meraih kemenangan hingga akhir musim, tim legendaris ini akan mencatat musim tanpa kemenangan pertamanya sejak 2021, sebuah ironi bagi tim dengan sejarah paling panjang dan sukses di Formula 1.

Artikel Tag: Ferrari, Charles Leclerc, Lewis Hamilton, gp meksiko

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru