Lewati Masa Sulit, Alize Cornet Buktikan Diri Sebagai Seorang Pejuang
Alize Cornet tersenyum lebar setelah memenangkan gelar di Gstaad musim ini
Berita Tenis: Satu poin dari mengalahkan petenis berkebangsaan Luksemburg sekaligus ibu baru, Mandy Minella di partai final Ladies Championships Gstaad pekan lalu, semua hal merasuki benak petenis berkebangsaan Perancis, Alize Cornet.
Setelah mengalahkan Minella dengan dua set langsung di final Gstaad, Cornet mengungkapkan, “Ketika saya mendapatkan peluang match point dan saya menyadari bahwa saya memenangkan gelarnya, saya melihat kilas balik selama tujuh bulan terakhir yang saya lalui dan semua kegelisahan yang saya alami ketika menjalani kehidupan di lapangan dari hari ke hari.”
“Saya sangat bangga bahwa saya tetap berjuang sampai akhir selama tujuh bulan terakhir dan sepanjang pekan di Gstaad. Saya pejuang dan saya membuktikan pada diri saya sendiri bahwa setelah melalui masa sulit, saya masih bisa memenangkan gelar.”
“Itu mungkin merupakan salah satu gelar terbaik yang saya menangkan karena masa sulit yang saya lalui. Saya hanya sangat senang dan sangat lelah di waktu yang sama, karena membutuhkan banyak waktu untuk sampai ke akhir turnamen.”
Bekerja bersama pelatih Simon Goffin, Cornet tidak kehilangan satu set pun dalam perjalanannya memenangkan gelar di Gstaad, termasuk mengalahkan Sam Stosur, Eugenie Bouchard, dan Minella, yang melakoni final turnamen WTA pertamanya kurang dari satu tahun setelah melahirkan anak perempuannya.
“Saya pikir hal itu cukup mengagumkan. Mandy mungkin memainkan permainan terbaik dalam kariernya. Hal sama terjadi pada Tatjana Maria yang memenangkan gelar di Mallorca. Saya pikir para ibu yang kembali di level ini sangat bagus bagi tenis. Hal itu memperlihatkan bahwa dengan kerja keras, motivasi, dan tekad bulat, semuanya memungkinkan,” tutur Cornet.
“Saya tidak yakin saya mampu melakukannya. Jadi, saya sangat terkesan dengan cara para ibu ini kembali, seperti Serena, tentunya. Hal itu yang jelas baik bagi tenis dan bagi para wanita secara keseluruhan. Hal itu memperlihatkan bahwa bahkan setelah melahirkan, kami masih bisa mencapai hal-hal luar biasa. Jadi, saya bangga dengan Mandy dan para ibu yang kembali ke turnamen.”
Keputusannya untuk memanfaatkan musim clay-court terakhir di Eropa dipicu oleh hasratnya untuk mengklaim kembali bulan-bulan yang dipenuhi perjuangan secara fisik dan mental.
“Musim ini, saya tidak mendapatkan peluang untuk bermain di musim clay-court. Saya tidak bisa bermain di Roma, saya harus mundur dari Madrid karena cedera, dan saya tidak bisa bermain di Strasbourg. Jadi, musim clay-court saya kali ini sangat pendek. Clay-court mungkin lapangan terbaik saya, jadi saya benar-benar ingin kembali ke clay-court setelah Wimbledon, berusaha memenangkan beberapa pertandingan, dan point,” jelas Cornet.
“Saya tidak bisa memimpikan pekan yang lebih baik. Saya pikir datang ke Gstaad adalah pilihan yang tepat. Dan saya diunggulkan di posisi pertama, jadi tidak mudah sebenarnya untuk bermain dengan baik sebagai petenis peringkat 1 dunia, tetapi saya melakukannya dan saya sangat bangga akan hal itu.”
Artikel Tag: Tenis, Ladies Championships Gstaad, Alize Cornet, Mandy Minella, Sam Stosur, eugenie bouchard, Tatjana Maria, Serena Williams