Mantan Pelatih Ungkap Perubahan Besar Alexander Isak di Usia 14 Tahun
Striker baru Liverpool, Alexander Isak. (Foto: Nick Taylor/Getty Images)
Berita Liga Inggris: Mantan pelatih Alexander Isak saat muda, Elias Mineirji, mengenang perubahan besar yang ia lihat pada penyerang baru Liverpool itu ketika berusia 14 tahun.
Elias Mineirji pertama kali bertemu Alexander Isak saat sang pemain berusia lima atau enam tahun, ketika ia masih menjabat sebagai direktur akademi AIK di Swedia. Kemudian, ia melatih Isak secara langsung antara usia 12 hingga 15 tahun.
Setelah menolak bermain untuk Newcastle United lagi, Isak resmi dilepas ke Liverpool pada hari terakhir bursa transfer musim panas dengan harga fantastis £130 juta. Mineirji mengakui tidak selalu terlihat jelas sejak awal bahwa Isak akan menjadi pesepak bola profesional, mengingat kualitas skuad muda AIK saat itu.
Beberapa rekan setim Isak di level junior juga sukses meniti karier profesional, termasuk bek Isak Hien yang kini bermain untuk Atalanta di Serie A. “Saya tidak berpikir dia yang terbaik,” ujar Mineirji ketika ditanya soal potensi Isak di usia muda. “Dia memang sangat bagus, tapi mungkin bukan yang terbaik karena kami punya pemain lain yang juga benar-benar hebat. Namun, keterampilan teknis dan pemahaman permainannya sudah terlihat menonjol.”
Menurut Mineirji, titik balik terjadi ketika Isak menginjak usia 14 tahun. Saat itulah ia melihat perubahan besar yang membuatnya yakin sang penyerang akan melangkah jauh.
“Saya melihat perbedaan besar,” ucapnya. “Itu soal mentalitas. Seperti, ‘Oke, saya ingin jadi pesepak bola. Saya mau bekerja keras, saya ingin ini, karena pemain lain juga sangat bagus dan mereka juga menginginkannya.’ Dari situ dia berpikir, ‘Kalau saya tidak serius, pemain lain akan lebih baik dan sukses.’”
Meski semakin serius mengejar karier sepak bola, Isak tetap dikenal sebagai sosok yang ceria. “Dia selalu bermain dengan senyum. Dia rekan setim yang hebat dan menyenangkan bagi pelatih. Sampai usia 14 tahun, dia masih seperti anak-anak pada umumnya, suka bersenang-senang dengan teman-temannya. Tapi setelah itu, dia menjadi lebih serius dengan sepak bola tanpa kehilangan karakternya.”
Mineirji juga menyoroti peran besar keluarga Isak dalam mendukung kariernya. “Keluarganya luar biasa. Mereka selalu mendidiknya untuk mendengarkan pelatih, menghormati guru, dan menjadi anak baik. Itu yang membuatnya sukses, dan dia benar-benar melakukannya,” pungkasnya.
Artikel Tag: Alexander Isak, Elias Mineirji, Liverpool