Martina Hingis Umumkan Pensiun Dari Dunia Tenis
Martina Hingis siap tinggalkan dunia tenis yang kompetitif
Berita Tenis: Salah satu bintang tenis Swiss, Martina Hingis telah mengumumkan bahwa ia akan pensiun dari dunia tenis akhir pekan ini setelah WTA Finals, turnamen terakhir yang dilakoni petenis berusia 37 tahun tersebut bersama Chan Yung Jan asal Taiwan di nomor ganda.
Melalui akun Facebook pribadinya, Hingis menuliskan, “Jika melihat ke belakang, sulit dipercya bahwa hampir tepat 23 tahun lalu saya melakukan debut profesional saya di dunia tenis.”
“Tahun-tahun setelahnya telah menjadi tahun yang paling mengagumkan dalam hidup saya, baik secara personal dan profesional, tetapi saya percaya bahwa waktunya bagi saya untuk pensiun telah tiba, yang akan saya lakukan setelah pertandingan terakhir saya di Singapura.”
Pensiunnya Hingis kali ini akan menjadi kali ketiga dalam karier tenisnya yang panjang setelah mengantongi total 25 gelar Grand Slam sejak debutnya pada tahun 1994, dengan rincian lima di nomor tunggal, tujuh di nomor ganda campuran, dan 13 di nomor ganda putri.
Pertama kali Hingis memutuskan untuk mengakhiri kariernya ketika ia masih berusia 22 tahun pada tahun 2003 akibat cedera yang menghantuinya setelah mengklaim kelima gelar Grand Slamnya di nomor tunggal, yakni tiga gelar Australian Open, satu gelar di Wimbledon dan US Open pada periode 1997 – 1999.
Hingis kembali berlaga di turnamen pada tahun 2006 dan walaupun ia mendapatkan kesuksesan lebih di nomor ganda ketimbang nomor tunggal, Hingis untuk kali kedua memutuskan untuk pensiun setelah mendapatkan larangan bertanding selama dua tahun akibat terbukti positif menggunakan kokain.
Untuk kali ketiga pada tahun 2013, Hingis kembali ke turnamen dan menikmati kesuksesan lainnya di nomor ganda. Terbukti dengan memenangkan empat gelar Grand Slam di nomor ganda putri dan enam gelar di nomor ganda pada periode 2015 – 2017.
Terkualifikasi bersama Chan di WTA Finals musim ini, mereka mengawalinya dengan kemenangan meyakinkan 6-3, 6-2 atas duo Jerman-Ceko, Anna Lena Gronefeld dan Kveta Peschke.
“Saya akan selalu menjadi bagian dari dunia tenis. Entah bagaimana, kami akan selalu terhubung. Saya tentunya akan mengambil waktu rehat sejenak. Saya sebelumnya pernah melatih. Saya bisa membantu ibu saya di sekolah tenisnya. Saya akan selalu terhubung,” ungkap Hingis.
“Saya benar-benar menantikan banyak hal dan tantangan yang ada di depan saya, tetapi saya pikir saya juga layak untuk sedikit menjauh dari tenis, walaupun saya tidak akan meninggalkannya. Saya akan selalu menjadi bagian olahraga ini dan olahraga ini akan menjadi bagian dari hidup saya.”
Hingis menghabiskan 209 pekan sebagai petenis peringkat 1 dunia dan memenangkan WTA Finals dua kali di nomor tunggal dan tiga kali di nomor ganda, serta mengklaim medali perak Olimpiade di Rio de Janeiro tahun 2016 pada nomor ganda putri bersama rekan senegaranya, Timea Bacsinszky.
“Saya pikir kali ini sudah keputusan final. Jadi, terasa berbeda, karena sebelumnya saya seperti, baiklah saya menjauh dengan berpikir saya mungkin akan kembali dan jika tidak, maka itu akhirnya. Tetapi sekarang berbeda dan saya pikir hal itu merupakan hal yang tepat untuk dilakukan saat ini,” tutur Hingis.
Artikel Tag: Tenis, WTA Finals, australian open, wimbledon, US Open, Martina Hingis, Chan Yung Jan, timea bacsinszky