Dokter Ingatkan agar Tak Jatuh Lagi, Marc Marquez Tak Bisa Janji
Marc Marquez
Berita MotoGP: Cedera yang dialami Marc Marquez di MotoGP Indonesia 2025 membuat tim medis dan dokter pribadinya kembali waspada. Namun, dalam percakapan emosional, Marquez mengaku tak bisa menjanjikan untuk berhenti mengambil risiko di lintasan.
Marc Marquez kembali mengalami kecelakaan serius di Sirkuit Mandalika pada balapan MotoGP Indonesia 2025. Pebalap Ducati Lenovo itu terjatuh di tikungan 7 setelah ditabrak Marco Bezzecchi dari Aprilia Racing, hingga terseret ke area gravel yang permukaannya lebih tinggi dari aspal.
Benturan keras membuat bahu kanan Marquez mengalami cedera parah. Tim medis Ducati yang bekerja sama dengan Dokter Samuel Antuna dan Ignacio Roger de Ona menemukan adanya retakan pada bagian dasar tulang belikat atau coracoid process, disertai cedera ligamen di bahu kanan.
Beruntung, Marquez tidak memerlukan operasi tambahan, tetapi ia dipastikan absen dari dua seri berikutnya di Australia dan Malaysia untuk menjalani pemulihan.
Salah satu sosok yang paling memahami kondisi fisiknya adalah Dokter Joaquin Sanchez Sotelo, ahli bedah ortopedi di Mayo Clinic, Rochester, Minnesota, yang sebelumnya melakukan operasi rekonstruksi pada tulang humerus kanan Marquez pada 2022. Kala itu, sang pebalap harus menjalani total empat operasi akibat kecelakaan berat di GP Jerez 2020.
Dalam wawancara dengan El Periodico, Sotelo mengungkap betapa kompleks kondisi Marquez dan bagaimana tekadnya mengalahkan rasa takut. “Saya sempat memintanya untuk tidak jatuh lagi, karena akibatnya bisa fatal,” ujar Sotelo. “Namun ia menjawab dengan jujur bahwa ia tidak bisa menjanjikan hal itu. Menurutnya, jika ingin kembali membalap, ia harus memberikan segalanya.”
Sotelo menceritakan bahwa proses operasi pada 2022 menjadi salah satu yang paling menantang dalam kariernya. “Kami harus melakukan osteotomi, yaitu pemotongan tulang dengan gergaji presisi karena humerusnya berputar 34 derajat. Itu penyebab utama rasa sakit dan keterbatasan geraknya,” jelasnya.
Meski awalnya ragu apakah Marquez bisa melewati fase pemulihan yang berat, Sotelo mengaku kagum dengan kekuatan mental sang juara dunia delapan kali itu. “Ia memiliki tekad luar biasa. Mentalnya sangat kuat dan itu yang membuatnya berbeda dari pebalap lain,” ujarnya.
Sotelo juga mengungkap sisi emosionalnya sebagai dokter yang ikut bangga melihat Marquez akhirnya kembali ke puncak. “Ketika ia memenangkan gelar dunia lagi di Jepang, saya terharu dan bahkan meneteskan air mata. Saya kirim pesan ucapan selamat, dan dua hari kemudian ia membalas dengan penuh keramahan.”
Meski menjadi bagian penting dari perjalanan pemulihan Marquez, Sotelo tetap rendah hati. “Saya mungkin hanya menyumbang lima persen dari prosesnya. Sisanya adalah milik Marc Marquez sendiri. Apa yang ia lakukan akan tercatat dalam sejarah olahraga dunia,” ucapnya.
Artikel Tag: Marc Marquez, MotoGP Indonesia