Kanal

Pedro Acosta Matikan Teknologi Motor MotoGP, Justru Raih Podium di Sepang

Penulis: Abdi Ardiansyah
30 Okt 2025, 06:30 WIB

Pedro Acosta

Berita MotoGP: Di tengah era MotoGP yang semakin bergantung pada teknologi canggih, Pedro Acosta justru menempuh jalan berbeda. Pebalap muda Red Bull KTM itu merasa tak nyaman dengan batasan yang diciptakan oleh sistem elektronik modern, dan di MotoGP Malaysia 2025 keberaniannya menolak teknologi justru membuahkan podium kedua.

Dalam balapan yang semula diprediksi menjadi akhir pekan suram bagi KTM, Pedro Acosta menunjukkan pendekatan yang tak lazim. Alih-alih mengandalkan teknologi kontrol elektronik yang kompleks, ia memilih mematikannya dan mengatur semua aspek motor secara manual mulai dari throttle, rem, hingga perangkat ketinggian.

Keputusan ekstrem itu berbuah hasil gemilang. Meski sempat kesulitan di sesi pemanasan, Acosta tampil luar biasa di balapan utama Sirkuit Sepang, finis di posisi kedua di belakang Alex Marquez.

“Saya marah setelah pemanasan karena semuanya tidak berjalan baik. Jadi saya bilang: lepas saja semua kontrol. Saya ingin mengatur motor sendiri, seperti balapan biasa,” ungkap Acosta, dikutip dari Motosan.

Bagi Acosta, sistem kontrol elektronik justru membatasi naluri pebalap. Ia ingin kembali ke gaya balap murni, di mana kemampuan membaca lintasan dan mengendalikan motor menjadi faktor utama, bukan algoritma.

“Banyak kontrol membuat saya tidak nyaman. Saya ingin kembali pada cara lama, mengandalkan gas dan rem, bukan komputer. Kalau saya tenggelam, biarlah karena kesalahan saya sendiri,” ucap pebalap berusia 21 tahun itu.

Pendekatan manual tersebut terbukti efektif. Acosta mampu menjaga kecepatan konstan dan mengatasi degradasi ban lebih baik dibandingkan pebalap lain, termasuk Joan Mir yang finis di posisi ketiga.

Bagi Acosta, hasil di Malaysia bukan sekadar podium, melainkan pesan: balap sejati berasal dari tangan dan insting pebalap, bukan dari sistem elektronik.

Dengan tambahan 27 poin, ia mencatatkan akhir pekan terbaik musim ini dan mempertahankan posisi kelima klasemen dunia.

“Kami tidak mau terus menderita dengan hal yang sama. Lebih baik ambil risiko dan belajar dari pengalaman,” ujarnya.

Pendekatan “old-school” ini membuat Pedro Acosta tampil seperti oase di tengah MotoGP modern, di mana keberanian dan naluri masih bisa menandingi teknologi.

Artikel Tag: Pedro Acosta, MotoGP 2025, MotoGP Malaysia 2025, ktm

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru