Penghormatan Para Rival Yang Melepas Kepergian Markis Kido
Markis Kido/[Foto:Thestar]
Berita Badminton : Meninggalnya pemain legendaris ganda putra Indonesia berusia 36 tahun, Markis Kido akibat serangan jantung telah mengirimkan gelombang kejut di kalangan bulu tangkis dunia.
Di antara mereka tidak lain adalah mantan rival Koo Kien Keat, 35 tahun, dan Tan Boon Heong, 33 tahun, yang keduanya memberikan penghormatan kepada juara Olimpiade dan juara dunia.
Kien Keat dan Boon Heong adalah salah satu rival terberat Markis Kido dan Hendra Setiawan dari 2006 hingga 2010.
Bersama dengan Cai Yun/Fu Haifeng dari China dan Jung Jae-sung/Lee Yong-dae, pasangan ini dianggap sebagai "Empat Fantastis" dari nomor ganda putra di era mereka.
“Persaingan panjang kami kembali ke saat kami bermain di kejuaraan Junior Asia pada usia 16 tahun, dan itu berlanjut sampai saya pensiun,” kata Kien Keat.
“Kami memiliki gaya bermain yang sama dan setiap kali kami menghadapi Markis dan Hendra, Markis Kido lah yang selalu saya perhatikan."
“Saya sangat menyesal mendengar berita ini. Saya tidak berharap dia meninggal di usia yang begitu muda. Ini kerugian besar bagi bulu tangkis. Beristirahat lah dengan tenang temanku."
Kien Keat-Boon Heong telah berduel 12 kali dengan Kido/Hendra sepanjang karir mereka dan memenangkan delapan di antaranya. Namun beberapa kekalahan yang dialami Kido/Hendra terhadap Malaysia termasuk yang paling menyakitkan.
Kien Keat mengenang: “Dari sekian banyak pertandingan, ada dua yang paling tak terlupakan. Salah satunya adalah Olimpiade Beijing 2008 (mereka kalah 16-21, 18-21 di perempat final) karena itu adalah kekalahan pertama kami dari mereka setelah tujuh pertemuan. Itu tidak mungkin datang pada saat yang terburuk terutama karena itu adalah Olimpiade. Saya benar-benar kecewa saat itu," katanya.
“Yang lainnya adalah final Guangzhou Asian Games 2010. Itu adalah final kedua kami secara beruntun setelah sukses di Doha (tahun 2006), kami sangat ingin mempertahankan emas. Kami kalah tipis (21-16, 24-26, 19-21). Kemenangan itu sangat berarti bagi Markis dan Hendra karena mereka memenuhi koleksi gelar utama mereka setelah memenangkan Kejuaraan Dunia pada 2007 dan emas Olimpiade pada 2008.”
Boon Heong mengatakan dia telah merencanakan untuk mengunjungi Markis Kido untuk sesi bulu tangkis setelah pandemi Covid-19 berakhir, tetapi itu tidak dimaksudkan.
"Ketika saya pertama kali mendengar tentang kematiannya dari Datuk Lee (Chong Wei), saya sangat terpukul sehingga saya tidak tahu bagaimana harus bereaksi untuk sesaat," katanya.
“Saya memiliki hubungan yang cukup baik dengan Markis, Hendra dan pemain Indonesia lainnya. Kami tetap berhubungan, dan bertemu untuk makan dan mengobrol."
“Saya sebenarnya ingin pergi ke Indonesia untuk mengunjungi Markis dan bermain bulu tangkis dengannya setelah pandemi, tetapi dia sekarang sudah pergi," imbuh mantan pemain peringkat 1 dunia itu.
Artikel Tag: markis kido, hendra setiawan, Ko Kien Keat, Tan Boon Heong