Statistik Gila Max Verstappen, Rekan Setim Selalu Kalah Telak
Sergio Perez dan Max Verstappen
Berita F1: Dominasi Max Verstappen atas rekan setimnya di Red Bull dalam beberapa musim terakhir menjadi salah satu fenomena paling mencolok di Formula 1 modern. Banyak pengamat menilai bahwa duduk di sisi lain garasi Verstappen bukan sekadar tantangan teknis, melainkan ujian mental yang berat bagi siapa pun.
Sejak dipromosikan ke Red Bull menjelang Grand Prix Spanyol 2016, Verstappen selalu menjadi pebalap yang lebih unggul dalam duel internal tim. Pada fase awal, Daniel Ricciardo sempat memberi perlawanan nyata. Pebalap Australia itu bahkan menutup musim 2016 dengan keunggulan kualifikasi 11 banding 6 atas Verstappen. Awal 2017 pun masih berpihak pada Ricciardo, yang unggul dalam tiga dari empat seri pembuka.
Namun setelah itu, peta kekuatan berubah drastis. Verstappen berkembang pesat, baik dari sisi konsistensi, kecepatan satu lap, maupun pemahaman teknis mobil. Dalam 37 balapan terakhir mereka sebagai rekan setim, Verstappen memulai lomba dari posisi lebih depan sebanyak 27 kali. Sejak Ricciardo hengkang di akhir 2018, dominasi Verstappen justru meningkat tajam.
Mulai musim 2019 hingga kini, Verstappen telah mengikuti 152 sesi kualifikasi Grand Prix, tidak termasuk sprint. Dari jumlah tersebut, ia hanya kalah 12 kali dari rekan setimnya. Artinya, Verstappen unggul dalam 140 sesi kualifikasi, sebuah angka yang mencerminkan kesenjangan performa luar biasa.
Sejumlah nama mencoba peruntungan mendampingi Verstappen, mulai dari Pierre Gasly, Alex Albon, Sergio Perez, hingga Liam Lawson dan Yuki Tsunoda. Perez menjadi pebalap yang paling lama bertahan, menemani Verstappen selama empat musim, namun tetap kesulitan mengimbangi kecepatannya secara konsisten.
Musim terakhir bahkan memperlihatkan dominasi yang semakin ekstrem. Max Verstappen mencatatkan hasil sempurna 24 banding 0 dalam kualifikasi melawan Lawson dan Tsunoda. Pada musim sebelumnya, ia unggul 23 banding 1 atas Perez, dengan satu-satunya kekalahan terjadi di Grand Prix Azerbaijan.
Catatan tersebut membuat Verstappen memasuki musim 2026 dengan rekor 31 sesi kualifikasi Grand Prix tanpa kekalahan dari rekan setimnya. Statistik ini menegaskan bahwa menjadi tandem Verstappen di Red Bull bukan hanya soal bakat, tetapi juga soal ketahanan menghadapi standar performa yang sangat tinggi.
Artikel Tag: Max Verstappen, Yuki Tsunoda, F1 2025, Red Bull, Sergio Perez, Liam Lawson